Edgar Allan Poe adalah Bapak dari genre misteri dan thriller di dunia literatur. Karya-karyanya tetap relevan hingga ke masa modern.
Latar belakang Poe yang kerap dirundung duka, kemalangan, dan kesedihan membuatnya memiliki sudut pandang muram dan kelam terhadap hidup.
Edgar Allan Poe adalah yang pertama kali menciptakan sosok detektif pertama dalam dunia literatur. Tokoh detektif pertama dalam dunia fiksi ciptaannya tersebut adalah Auguste Dupin.
Mungkin, jika Poe datang kembali saat ini, ia tidak akan menyangka betapa besar pengaruhnya bagi genre misteri dan thriller hingga sekarang.
Mike Flanagan yang sudah mengadaptasi dua miniseri yang bersumber dari novel klasik untuk Netflix, kembali lagi. Kali ini, Flanagan mengambil sumber dari karya Edgar Allan Poe.
Seperti apa miniseri horor Mike Flanagan yang sejauh ini belum pernah mengecewakan penggemar horor? Ada 4 fakta dalam The Fall of the House of Usher karya Flanagan.
Apa saja 4 fakta dalam The Fall of the House of Usher tersebut? Mari kita simak satu per satu!
Bersumber Dari Literatur Klasik
Mike Flanagan telah memproduksi tiga miniseri bergenre horor untuk Netflix. Yang pertama adalah The Haunting of Hill House, yang bersumber dari novel klasik berjudul sama karya Shirley Jackson.
Karyanya yang kedua adalah The Haunting of Bly House. Miniseri ini adalah adaptasi dari novel berjudul The Turn of the Screw karya Henry James.
Mike Flanagan cenderung menyukai kisah-kisah klasik yang kemudian diadaptasi sesuai dengan visinya sebagai seorang sutradara dan penulis naskah.
Miniseri karya Flanagan yang berikutnya adalah Midnight Mass. Kisah ini diambil dari potongan kisah dari tokoh ciptaan Mike Flanagan di film horornya yang lain, Hush.
Dalam Hush, karakter utamanya adalah seorang penulis tuna rungu bernama Maddy Young, yang menulis buku berjudul Midnight Mass.
Adaptasi Berciri Khas Flanagan
Baik di ketiga miniseri karyanya yang diproduksi oleh Neflix, juga beberapa film layar lebar karya Mike Flanagan yang lain, ada satu kesamaan. Semua kisahnya menitik beratkan pada keluarga.
Suka duka dan dinamika dari beberapa keluarga yang ada sebagai pusat cerita menjadi ciri khas karya-karya Mike Flanagan. Jadi, selain horor, penonton juga memperoleh sebuah drama yang kuat.
Flanagan suka menggali ikatan dan interaksi dari para anggota keluarga di dalam ceritanya secara dalam. Semakin lembaran kisah dibuka, akan semakin kompleks pula para karakternya.
Dibangunnya latar tiap karakter secara kuat ini membuat penonton ikut berkembang dan memiliki ikatan emosi yang dalam dengan para karakternya.
Sehingga, kejadian apa pun yang dialami oleh para karakter tersebut menjadi signifikan karena kepedulian penonton sangat besar terhadap nasib mereka.
Rekonstruksi dengan Pendekatan Baru
Di dalam miniseri terbaru Flanagan, The Fall of the House of Usher ini, Flanagan mencoba sesuatu yang baru. Ia dengan berani mencampurkan beberapa cerita sekaligus menjadi satu wadah.
Berdasarkan beberapa cerpen karya Edgar Allan Poe yang paling populer, Flanagan mengambil delapan cerpen utama, selain cerpen The Fall of the House of Usher sebagai payung utama.
The Fall of the House of Usher yang aslinya hanya memiliki tiga karakter utama, ia kembangkan menjadi satu keluarga besar, dengan satu benang merah untuk semuanya.
Flanagan mengubah isi TFotHoU yang aslinya hanya masalah ketamakan harta, menjadi sebuah kisah panjang yang berawal dengan perjanjian dengan sesosok iblis.
Iblis selalu menuntut pembayaran tanpa ampun. Jika sudah jatuh tempo, maka tidak ada yang bisa lepas. Tuntutan sang iblis harus dibayar oleh seluruh keluarga Usher.
Masing-masing cerpen yang diambil Flanagan, seperti The Black Cat, The Pit and the Pendulum, The Raven, The Masque of the Red Death dan seterusnya mewakili kisah mengerikan tiap-tiap karakter.
Tokoh detektif Auguste Dupin pun muncul di sini sebagai narator cerita, yang menerima pengakuan dari tokoh sentral, Roderick Usher.
Tales of Mystery and Terror
Kisah asli dari adaptasi The Fall of the House of Usher ini ada di buku karya Edgar Allan Poe yang merupakan kumpulan cerpen horor.
Kalian bisa mencari buku tersebut yang berjudul Tales of Mystery and Terror. Ada sejumlah kisah pendek di dalamnya yang, jika kalian jeli, menjadi dasar cerita tiap episode dalam TFotHoU.
Walau tidak sepenuhnya sama, dan periode kisahnya dibuat menjadi masa modern, tapi Flanagan tetap menjaga originalitas kisah aslinya di dalam naskah.
Beberapa nama yang ada di buku Tales of Mystery and Terror tersebut juga diselipkan menjadi nama dan tempat di miniserinya.
Flanagan juga memakai sejumlah cast yang sama yang telah bekerja sama dengannya sejak miniseri The Haunting of Hill House dan di beberapa film layar lebarnya.
Tunggu apa lagi, gengs? Segera tonton miniseri horor The Fall of the House of Usher di platform streaming Netflix sekarang!