Inilah 10 film coming of age yang bikin kita kangen untuk jadi remaja lagi.
Genre film coming of age adalah genre yang menyoroti karakter dan kisah seorang remaja dalam kehidupan sehari-harinya. Atau, bisa juga mengisahkan drama transisi kehidupan yang dialami oleh seorang remaja.
Nah, berdasarkan definisi tersebut, maka tidak heran jika rata-rata film coming of age, kerap menampilkan kisah atau konflik hidup mereka-mereka yang masih SMP atau SMA atau kuliahan (tapi memang paling banyak SMA).
Dan ketika menyaksikan film-filmnya, tak ayal, kita-kita yang kini sudah lewat dari masa-masa tersebut, mendadak menjadi kangen dan mengharu biru nostalgis sendiri. Rasanya ingin banget untuk kembali merasakan masa-masa polos dan “unyu-unyu” itu.
Nah apabila kalian memang ingin merasakan masa-masa itu lagi, ini langsung saja simak rekomendasi 10 film coming of age yang bikin kangen jadi remaja lagi berikut ini.
Clueless (1995)
Film coming of age yang bikin kita kangen jadi remaja lagi yang pertama adalah Clueless. Walau mungkin beberapa dari kalian belum pernah menyaksikan filmnya, tapi kamu pasti sudah melihat inspirasi filmnya melalui video klip ‘Fancy’ (2014) milik Iggy Azalea.
Ya di dalam video klip tersebut, Iggy mengenakan setelan kemeja, rok sekolah kekuning-kuningan yang model dan warnanya, sama persis seperti yang dikenakan oleh karakter utamanya, Cher Horowitz (Alicia Sylverstone).
Clueless mengisahkan Cher yang merupakan anak populer dan kaya raya di sekolahnya. Salah satu alasan mengapa ia demikian, adalah busananya yang selalu terlihat modis dan update banget dengan tren fashion yang ada. Ia juga piawai dalam bersolek (make-up).
Berdasarkan fakta tersebut, maka iapun berinisiatif untuk mempercantik murid baru di sekolahnya, Tai Fraiser (Brittany Murphy). Selain menampilkan plot ini, Clueless juga menampilkan berbagai tren / gaya hidup murid-murid SMA dekade 90an yang termasuk slang ikonik di dekade tersebut.
Intinya kalau kamu anak SMP-SMA 90an, Clueless adalah salah satu film yang wajib ditonton.
Sixteen Candles (1984)
Film coming of age yang bikin kita kangen jadi remaja lagi selanjutnya adalah Sixteen Candles. Film ini cocok bagi kalian yang mungkin pernah merasakan dilupakan hari ulang tahun ke 16 atau 17 nya oleh kedua orang tua atau seluruh keluarga.
Karena, hal itulah yang dialami oleh Samantha Baker (Molly Ringwald) di film arahan John Hughes (The Breakfast Club) ini. Samantha seperti kita, tentunya berharap ketika bangun pagi di hari ultah, langsung mendapatkan selamat bahkan kecupan sayang dari kedua orang tua.
Sayang sekali, ia tidak mendapatkan ini sama sekali. Hal ini karena kedua orang tuanya sedang sibuk banget mengurusi kakak perempuannya, Ginny (Blanche Baker), yang akan menikah. Kecewa dan kesal, Samantha pun langsung saja menyibukkan diri di sekolah.
Di sekolah, ia naksir dengan seniornya, Jake Ryan (Michael Schoeffling). Namun di saat yang sama, juniornya yang nerdy, Ted (Anthony Michaell Hall), menyukai Sam. Bahkan bisa kita katakan rasa suka Ted ke Sam ini sudah sampai ke rana yang sedikit sesksual.
Tentu saja karena masih risih dengan kedua orang tuanya yang lupa dengan hari ultahnya, Sam pun kerap menolaknya. Namun Ted, pantang menyerah banget. Alhasil Sam kini harus bisa mengatasi semua dilemma yang sedang dialaminya ini.
Dengan plot yang sangat relevan tersebut dan adanya 2 bintang The Breakfast Club sebelum keduanya di film tersebut ini, Sixteen Candles sekali lagi sukses membuat kita kangen untuk merasakan kembali ketika memasuki usia 16 tahun.
The Breakfast Club (1985)
Dan ngomong-ngomong The Breakfast Club, mari kita langsung saja bahas film coming of age anak SMA yang masih populer dan relevan ini.
Film yang juga disutradarai oleh John Hughes ini, mengisahkan 5 murid Shermer High School yang harus menjalani kelas hukuman (detensi) pada hari Sabtu, jam 7 pagi. Kelimanya menjalani kelas hukuman ini karena alasan kenakalan yang berbeda-beda.
Ada Andrew Clark (Emilio Estevez) yang mem-bully salah satu teman sekolahnya, Claire Standish (Molly Ringwald) yang membolos untuk bisa shopping agar ia bisa mempercantik diri, Brian Johnson (Antihony Michael Hall) yang menyimpan flare gun di lokernya, John Bender (Judd Nelson) yang memang anak nakal, dan Allison Reynolds (Ally Shhedy) yang “iseng” saja.
Walau di awal kelimanya mengalami pendekatan / sosialisasi yang sangat dramatis, namun pada akhirnya mereka pun menjadi teman dekat. Film ini membuat kita seakan “kangen” untuk menjadi bandel lagi dan memperbanyak lingkar teman ketika di SMA dulu.
Mean Girls (2004)
Rasanya masih banyak dari kamu (terutama yang cewe), yang masih ingat dan bahkan nonton berulang-ulang film ini bukan? Ya, Mean Girls bisa dikatakan adalah film coming of age remaja paling hit di dekade 2000.
Selain karena faktor Lindsay Lohan (The Parent Trap) yang pada dekade ini lagi ngetop banget, faktor lainnya juga karena filmnya yang berfokus pada geng perempuan ngetop / pentolan di sekolahnya. Intinya, gak beda jauh dengan yang ada di dunia nyata.
Film yang diadaptasi dari buku self-helping, Queen Bees and Wannabes karya Rosalind Wiseman ini, mengisahkan gadis 16 tahun Cady Heron (Lohan), yang baru masuk SMA. Karena anak baru, otomatis ia belum memiliki teman sama sekali.
Namun, tidak membutuhkan waktu lama bagi Cady untuk mendapatkan teman baru dan pertamanya. Di hari kedua, ia sudah memiliki bukan 1 tapi 2 teman baru, Janis Ian (Lizzy Caplan) dan Damian Leigh (Daniel Franzese).
Dan ternyata kedua teman barunya ini, sangat terobsesi untuk menjatuhkan trio wanita populer di sekolahnya, The Plastics. The Plastics diketahui oleh sosok kasar dan menyebalkan, Regina George (Rachel McAdams).
Untuk bisa menjalankan misinya tersebut, Janis dan Damian lantas menyuruh Cady untuk bisa menjadi anggota The Plastics. Sehingga ia bisa menjadi mata-mata bagi mereka. Sekali lagi plot persaingan antara 2 geng sekolah seperti ini, masih eksis hingga detik ini.
Dan gak memungkiri, Mean Girls cocok banget bagi kalian yang mungkin dulunya juga pernah tergabung dalam geng populer seperti ini.
10 Things I Hate About You (1999)
Film ini merupakan adaptasi moderen karya sastrawan dan penulis cerita legendaris, William Shakespeare, The Taming of the Shrew.
Film ini mengisahkan dua bersaudari, Kat Stratford (Julia Stiles) dan Bianca Stratford (Larisa Oleynik). Bianca sangat ingin berpacaran dengan pria yang juga sangat mengincarnya, Cameron James (Joseph Gordon-Levitt).
Tapi masalahnya, ayah keduanya, Walter (Larry Miller) memberikan syarat khusus. Bianca baru boleh pacaran kalau Kat juga sudah pacaran. Nah, masalahnya disini, Kat adalah sosok yang sangat cuek dan anti sosial banget.
Sehingga, membuat apa yang diinginkan adiknya ini menjadi sulit semua. Alhasil, Bianca dan Cameron, harus memutar otak mereka agar Kat mau untuk berosialisasi (baca: mencari pacar).
Premis yang unik, setting latar dan lokasi khas remaja 90an, dan juga pertemuan perdana antara Gordn-Levitt dan calon Joker di The Dark Knight (2008) Heath Ledger, yep film coming of age ini sangat penulis rekomendasikan untuk kalian saksikan.
Election (1999)
Apakah kamu di SMA dulu pernah menjadi ketua atau Presiden dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)? Kalau pernah dan ingin mengenang masa-masa kejayaan itu, maka Election adalah film yang pas banget buat kamu.
Film ini mengisahkan siswi yang over prestasi, Tracy Enid Flick (Reese Whiterspoon) yang memutuskan untuk berkompetisi dengan siswa / siswi lain yang untuk menjadi Presiden Student Government sekolahnya.
Student Government bisa dikatakan seperti OSIS tapi, jauh lebih besar lagi cakupannya. Namun keinginan Tracy untuk menjadi Presiden seluruh siswa sekolahnya ini tidaklah semulus yang ia bayangkan. Ia tertutama mendapatkan halangan dari guru Civics (kalau disini pelajaran PKN), Jim McAllister (Matthew Broderick).
Mengapa demikian? Well, silahkan tonton saja filmnya. Karena alasannya memang jauh lebih baik kita ketahui sendiri secara langsung. Pokoknya karena alasan tersebut, sampai-sampai Jim bertekad untuk melakukan sabotase terhadap jumlah voting yang dimiliki Tracy.
Election walau awalnya terlihat sebagai film remaja 90an pada umumnya, namun faktanya film arahan Alexander Payne (About Schmidt) ini, kala itu sukses masuk nominasi Oscar. Spesifiknya, nominasi untuk kategori Best Adapted Screenplay.
Ferris Bueller’s Day Off (1986)
Film yang adegan post-credit-nya diparodikan lagi di post-credit Deadpool (2016) ini, mengisahkan Ferris Bueller (Matthew Broderick) yang pada dasarnya ingin bolos saja. Plus, tinggal sebulan lagi juga sebelum kelulusannya dari SMA.
Dan untuk memanfaatkan hari bolosnya ini, ia ingin mengajak sahabatnya Cameron Frye (Alan Ruck) dan pacarnya, Sloane Peterson (Mia Sara). Dan setelah berhasil membujuk keduanya, ketiganya pun mengalami “hari off” yang kita sebagai audiens hanya bisa khayalkan saja selama ini.
Bayangkan saja, di dalam bolos satu harinya, Ferris cs berjalan-jalan mengelilingi lingkungan rumahnya di Chicago dengan menggunakan mobil Ferrari milik ayah Cameron.
Dengan mobil tersebut, mereka pun berjalan ke institusi seni Chicago di Sears Tower hingga berpartisipasi dalam parade Von Steuben yang mana, Ferris kemudian melakukan lip-sync terhadp hit cover The Beatles, Twist and Shout.
Pokoknya kalau melihat ini, kita rasanya merasa kesal, sedih, tapi terpingkal berharap sendiri sembari mengingat masa-masa kita yang suka “cabut” dari sekolah dulu.
Eight Grade (2018)
Film indie karya YouTuber, Bo Burnham ini, mengisahkan murid kelas 8 (2 SMP) di akhir masa sekolahnya, Kayla Day (Elsie Fisher). Ia di sekolahnya adalah sosok yang super pendiam dan introvert.
Saking sebegitunya, ia sampai di-vote sebagai “Most Quite” di buku akhir tahunan. Namun ironisnya, ia selalu membuat dan mengunggah video YouTube mengenai percaya diri. Tapi ya, itu tadi gaes. Setiap kali ia ingin mencoba bersosialisasi atau di tengah kerumuman, ia langsung mengalami kepanikan (panic attack / anxiety).
Namun terlepas demikian, ia di sepanjang filmnya, terlihat berusaha sekali untuk bisa mendapatkan kehidupan sosial terakhirnya sebelum akhirnya lulus dan meninggalkan sekolahnya tersebut.
Melihat plot tersebut, mungkin beberapa dari kalian ada yang dulunya berada di posisi Kayla. Dan menyaksikan film ini lagi, mungkin nantinya akan membuat kalian menjadi retrospektif atau bahkan, introspeksi. Dengan kata lain lagi, bisa saja setelah menonton Eight Grade, kalian akan mencoba untuk merubah sifat introvert yang dimiliki selama ini.
Selain plot-nya yang memotivasi tersebut, dengan nama Burnham dan media YouTube di dalamnya, tak ayal membuat Eight Grade sangat relevan terhadap mereka-mereka yang mungkin lulusan SMP akhir 2000an atau awal 2010an.
Dazed and Confused (1993)
Film arahan Richard Linklater (Boyhood) ini, berlatar pada tahun 1976 dan berfokus pada beberapa karakter dan grup siswa SMA yang menyambut tahun akhir semesternya.
Masing-masing karakter dan grup-nya, menyambutnya dengan berbeda-beda walau memang, masih dalam satu lingkar juga pada akhirnya. Dan bagi mereka yang senior, mereka juga “sibuk” melakukan persiapan untuk mem-bully junior (freshman).
Ada juga yang menghabiskannya dengan berbuat bandel seperti memukul kotak surat (mailbox) rumah orang lain.
Intinya film ini seperti film-film khas Linklater lainnya. Minim script dan sisanya mengalur dan improvisasi saja. Kalau kamu yang pernah nonton Boyhood (2014), Slacker (1990), atau SubUrbia (1996), pasti paham maksudnya.
Dazed and Confused membuat kita menjadi kangen dengan masa-masa 1-2 hari terakhir sebelum libur semester akhir yang dipenuhi dengan sejuta jiwa kebebasan yang masih naif nan polos itu.
Booksmart (2019)
Debut penyutradaraan aktris Olivia Wilde (In Time, Meadowland) ini, mengisahkan dua sahabat wanita, Molly Davidson (Beanie Feldstein) dan Amy Antsler (Kaitlyn Dever) yang dalam beberapa hari menyambut kelulusan SMA nya.
Keduanya selalu dikenal sebagai remaha berprestasi yang sibuk belajar dan belajar. Otomastis kehidupan sosial mereka pun sangat minim. Nah menyadari hal ini, keduanya pun langsung berinisiatif untuk pertama kalinya, bersosialisasi atau bahkan mencari pacar. Ya ironis, tapi daripada tidak sama sekali bukan?
Dan akhirnya di sepanjang film, kitapun menyaksikan aksi gokil keduanya untuk meluluskan niatannya tersebut. Apakah kamu di SMA-nya dulu seperti Molly dan/atau Amy ini? Yang jelas, mau pernah mengalaminya juga atau belum pernah, Booksmart lagi-lagi membuat kita ingin balik merasakan hari-hari terakhir “bebas merdeka” sebelum kelulusan tersebut.
Nah itulah tadi rekomendasi 10 film coming of age yang bikin kita jadi kangen untuk menjadi remaja lagi dulu. Selamat menyaksikan dan bernostalgia ria gaes!