Banyak orang yang masih memilih menonton film luar negeri dibandingkan film dalam negeri dengan anggapan kualitas film Indonesia yang masih kalah. Padahal, ada banyak film Indonesia yang mendunia, lho!
Buat kamu para pecinta film, banyak film Indonesia yang memiliki alur cerita menarik serta gaya story telling yang kuat sehingga bisa laris hingga mancanegara.
Hal ini terbukti dengan aneka penghargaan film bergengsi yang berhasil diraih. Mungkin beberapa diantaranya malah tidak terlalu terkenal di dalam negeri sendiri.
Nah Apa saja sih film Indonesia yang mendunia itu? Simak ulasannya berikut ini, ya!
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak
- Rilis: 2017
- Genre: Drama, Thriller, Western
- Sutradara: Mouly Surya
- Pemain: Marsha Timothy, Yoga Pratama, Egi Fedly, Dea Panendra
- Perusahaan produksi: Cinesurya, Kaninga Pictures, Purin Pictures, Shasha & Co Production, Astro Shaw,HOOQ
Yang pertama adalah Marlina si Pembunuh Empat Babak. Film ini menceritakan tentang sesosok wanita Sumba yang baru saja ditinggal meninggal oleh suaminya.
Suatu hari sekawanan perampok datang ke rumah Marlina dan mencari gara-gara dengannya. Marlina pun tanpa segan-segan menghabisi bos kawanan perampok dengan cara memenggal kepalanya.
Film ini telah mendapatkan 10 penghargaan sekaligus dalam ajang Festifal Film Indonesia 2018. Selain itu, film ini juga telah melakukan premier di Festival Cannes dan berhasil mengudara di 18 negara seperti Amerika Serikat dan Kanada. Film ini juga menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang Oscar 2019.
Pengabdi Setan
- Rilis: 2017
- Genre: Drama, Horor, Misteri
- Sutradara: Joko Anwar
- Pemain: Tara Basro, Bront Palarae, Endy Arfian,Adhiyat, Ayu Laksmi, Dimas Aditya
- Perusahaan produksi: Rapi Films, CJ Entertainment
Film Indonesia yang mendunia selanjutnya adalah Pengabdi Setan. Film horor besutan sutradara kawakan Joko Anwar ini disebut-sebut sebagai film terlaris sepanjang tahun 2017. Selain itu, film ini sudah dibeli haknya oleh 42 negara seperti Singapura, Filipina, Thailand, hingga ke Eropa.
Mengangkat kepercayaan rakyat Indonesia, Pengabdi Setan menceritakan tentang sebuah keluarga yang mengalami teror ketika sang Ibu meninggal dunia. Sang Ibu yang merupakan mantan penyanyi ini telah mengalami sakit yang aneh selama 3 tahun dan akhirnya meninggal.
Sepeninggal sang Ibu, Ayah dari keluarga ini ke kota untuk menggadaikan rumah mereka dan tinggallah 4 saudara beserta neneknya di rumah mereka.
Tapi, mereka tidak bisa hidup dengan tenang karena ada makhluk halus yang mengganggu mereka yang berbentuk seperti sang Ibu dan berusaha mengajak anak-anaknya menyusulnya ke kematian.
Mau tau gimana seramnya film ini? Yuk, nonton Pengabdi Setan di platform nonton film online favoritmu.
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
- Rilis: 2021
- Genre: Action, Komedi, Drama
- Sutradara: Edwin
- Pemain: Marthino Lio, Ladya Cheryl, Sal Priadi, Reza Rahadian, Ratu Felisha
- Perusahaan produksi: Palari Films, Phoenix Films, E&W Films, Match Factory Productions, Bombero Internasional, Kaninga Pictures
Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas merupakan film terbaru Indonesia yang berhasil meraih penghargaan internasional. Film garapan sutradara Edwon ini berhasil memenangkan Golden Leopard pada ajang Locarno Film Festival di Swiss. Selain itu, film ini juga dikabarkan menjadi satu-satunya film Indonesia di Tokyo Internasional Film Festival.
Film ini menceritakan tentang Ajo Kawir (Marthino Lio), seorang jagoan yang tak takut mati, tetapi memiliki “kekurangan”, yakni impoten. Untuk menunjukkan sosok yang jantan, Ajo Kawir pun terus berkelahi. Hingga ia bertemu perempuan bernama Iteung (Ladya Cheryl) dan jatuh hati.
Namun saat ingin mengawini Iteung, Ajo Kawir merasa khawatir karena kekurangannya tersebut. Iteung sendiri memiliki sejumlah trauma dari masa lalunya. Di sisi lain, muncullah tokoh Budi (Reza Rahadian) yang juga menaksir Iteung.
Kucumbu Tubuh Indahku
- Rilis: 2018
- Genre: Drama
- Sutradara: Garin Nugroho
- Pemain: Muhammad Khan, Raditya Evandra, Randy Pangalila, Sujiwo Tejo, Teuku Rifnu Wikana
- Perusahaan produksi: Fourcolours Films, Go-studio
Film Indonesia satu ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Juno (Muhammad Khan) yang tinggal di sebuah desa dengan desa penari lengger lanang yang terkenal.
Penari lengger adalah penari laki-laki yang membawakan tarian perempuan dan Juno adalah salah satu penari itu.
Film ini termasuk film kontroversial karena menceritakan tentang LGBT. Sebelum tayang di Indonesia, film ini terlebih dahulu tayang di 12 negara lain seperti Busan, Napoli, Hawaii, Miami, Italia, Prancis dan masih banyak lagi negara-negara lain yang menayangkan film tersebut.
Foxtrot Six
- Rilis: 2019
- Genre: Action, Drama, Sci-fi
- Sutradara: Randy Korompis
- Pemain: Mario Kassar, Randy Korompis, Guillaume Catala, Henry Djunaedi, Wanyi Hindrawan Pratiknyo, Andreas Ian Tika, Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi, Albert Balink
- Perusahaan produksi: Rapid Eye, MD Entertainment, Produksi Film Negara
Film Indonesia yang mendunia selanjutnya adalah Foxtrot Six. Film ini terbilang unik karena menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya lantaran telahbekerja sama dengan salah satu produser Hollywood yang juga memproduseri film Rambo, Terminator 2 dan film terkenal lainnya.
Film ini memang menyasar untuk tayang di luar negeri seperti Amerika Serikat dan juga sudah tayang di Tokyo, Jepang. Berkisah tentang kekacauan dunia yang tidak hanya berdampak di Amerika dan Eropa, tetapi juga Indonesia.
Bahan pangan menjadi barang yang sangat langka. Di tengah kekacauan ini, sekelompok elit politik Indonesia memanfaatkan situasi kacau ini hingga semakin parah.
Mantan marinir bernama Angga (Oka Antara) dan 5 orang lainnya berusaha membongkar kelompok yang berusaha menggulingkan reformasi Indonesia ini.
Senyap
- Rilis: 2014
- Genre: Dokumenter, Biografi, History
- Sutradara: Joshua Oppenheimer
- Perusahaan produksi: Final Cut Real
Senyap atau The Look of Silence merupakan film dokumenter Indonesia yang dibesut oleh sutradara berkebangsaan Amerika Serikat, Joshua Oppenheimer.
Film yang mengangkat tema pembantaian massal pada tahun 1965 ini terpilih sebagai nominasi Best Documentary Feature dalam Academy Awards 2016.
Film ini berfokus pada kisah Adi yang merupakan adik dari salah satu korban pembunuhan massal yang bernama Ramli. Berbekal keberanian dan keingintahuannya, Adi mengikuti jejak para algojo yang membunuh Ramli.
Menariknya, peredaran film ini sempat menjadi sorotan karena dilarang oleh Lembaga Sensor Film (LSF) sejak 29 Desember 2014. Hal ini karena penonton pun bisa melihat bagaimana para oknum pelaku HAM tersebut masih tetap tak tersentuh dan memerintah di seluruh negeri.
Prenjak
- Rilis: 2016
- Genre: Short, Drama
- Sutradara: Wregas Bhanuteja
- Pemain: Rosa Winenggar, Yohanes Budyambara, Hosea Hatmaji, Banyu Bening
Prenjak menjadi salah satu film pendek Indonesia yang berhasil malang melintang di kancah internasional.
Prenjak merupakan salah satu film Indonesia yang mendunia. Mengangkat hal yang dianggap tabu, Prenjak telah memenangkan Leica Cine Discovery Prize pada Cannes Film Festival 2016.
Berlatar dapur restoran yang sederhana di Yogyakarta, film ini menceritakan seorang wanita yang berjuang untuk hidup. Wanita itu, Diah (Rosa Winenggar), menjual korek api kepada rekan kerjanya, Jarwo (Yohanes Budyambara) pada waktu istirahat makan siang. Diah menjual korek apinya perbatang seharga Rp10.000.
Film ini dibuat berdasarkan pengalaman atau praktik perempuan penjual ronde di Alun-alun Yogyakarta. Dengan membeli korek api, Jarwo diperbolehkan melihat alat kelamin Diah tanpa boleh menyentuhnya dan begitu pula sebaliknya.
Turah
- Rilis: 2016
- Genre: Drama
- Sutradara: Wicaksono Wisnu Legowo
- Pemain: Ubaidillah, Slamet Ambari, Yono Daryono, Rudi Iteng, Firman Hadi, Narti Diono, Bontot Sukandar
Turah menjadi salah satu film drama Indonesia berbahasa Tegal yang mendunia. Tak tanggung-tanggung, film ini telah berhasil memanangkan Special Mention Silver Awards di ajang Singapore Internasional Film Festival. Film ini juga membawa penghargaan Geber Award dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival.
Turah mengisahkan para penduduk Kampung Tirang yang memiliki kehidupan sangat berbeda dengan masyarakat ibukota. Kesenjangan sosial tergambarkan secara jelas dimana kehidupan masyarakat yang miskin dan tertinggal, tak terjamak oleh listrik, hingga sulitnya mendapat air bersih. Tak hanya itu, konflik sosial juga terjadi di Kampung Tirang.
Jadag (Slamet Ambari) adalah salah satu penduduk desa yang dikenal dengan pria suka minum. Tetapi, dia melakukan pemberontakan atas tindakan ketidakadilan di kampungnya. Jadag memberi perlawanan karena menolak tindakan Darso (Yon Daryono), seorang juragan tanah yang mengklaim tanah kelahirannya. Perlahan tapi pasti, berbagai masalah lain pun bermunculan.
Penutup
Bangga sekali ya, rasanya ketika melihat film-film Indonesia yang mendunia. Apalagi dengan berbagai tema yang diangkat, delapan film tersebut memang memiliki jalan cerita dan sinematogragi yang patut diacungi jempol.
Dari kedelapan film di atas, mana film favoritmu? Tuliskan di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk like dan bagikan artikel ini dan nantikan update tentang film lainnya di Sushi.id.