“Jas Merah – Jangan sekali-kali melupakan sejarah,” merupakan kata-kata founding father bangsa kita, Indonesia, Ir Soekarno, yang banyak didengar menjelang peringatan proklamasi kemerdekaan. Tidak hanya itu, quote ini juga sering kita jumpai di buku pelajaran dan menjadi motivasi untuk terus belajar sejarah.
Sayangnya, pelajaran sejarah juga sering kali menjadi lulabi favorit bagi para siswa. Mungkin di antara kamu pun ada juga yang menikmati pelajaran sejarah dengan mimpi-mimpi.
Nah, selain dari membaca buku, sejarah juga bisa dipelajari dari menonton film. Ada banyak Sineas Indonesia yang telah memproduksi film-film bertema sejarah perang Indonesia yang bisa membantumu memahami sejarah dengan lebih seru.
Apa saja film-film perang Indonesia itu? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Pasukan Berani Mati
- Rilis: 1982
- Genre: Action, Sejarah
- Distributor: PT Rapi Film
- Sutradara: Imam Tantowi
- Pemeran: Rini S. Bono, Dana Dhristina, Roy Marten, Eva Arnaz, Barry Prima, WD Mochtar, Dorman Borisman, El Manik, Dicky Zulkarnaen, Doddy Sukma, HIM Damsjik, Siska Widowati,
Film perang Indonesia yang pertama ini diproduksi sejak tahun 1982. Wah, lama sekali ya… Sepertinya pembuatan film ini pun bisa menjadi sejarah menarik.
Film jadul Indonesia ini disutradarai oleh Imam Tantowi. Menceritakan tentang perjuangan rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Dalam film perang berjudul Pasukan Berani Mati ini, Tantowi menggambarkan perjuangan masyarakat Indonesia yang rela berkorban jiwa dan raga untuk melawan penjajah.
Kisahnya diawali ketika Kapten Bondan (Dicky Zulkarnaen), seorang pemimpin battalion harus gugur ketika melawan Belanda. Saat itu, pasukannya hanya tersisa enam orang saja. Mereka yang tersisa membentuk pasukan berani mati dan berhasil menyerang markas Belanda.
Merah Putih
https://www.youtube.com/watch?v=sAeuJRz4yiY
- Rilis: 2009
- Genre: Perang / Laga
- Produksi: Media Desa Indonesia / Margaret House
- Sutradara: Yadi Sugandi
- Pemeran: Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya
Rekomendasi film bertema perang Indonesia selanjutnya Merah Putih yang rilis pada tahun 2009 dan merupakan bagian pertama dari “Trilogi Merdeka”. Film ini digadang-gadang menjadi film sejarah terbaik yang mengisahkan perjuangan Indonesia melawan Belanda pada tahun 1947.
Dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Lukman Sardi, Teuku Rifnu Wikana, Darius Sinathrya, hingga Donny Alamsyah, membuat film ini semakin menghayati. Suasana perang yang dibangun dalam cerita mampu membuat para penonton ikut merasakannya.
Tidak hanya itu, Merah Putih juga merupakan salah satu film perang Indonesia yang melibatkan beberapa ahli dari Hollywood. Misalnya Adam Howarth yang menjadi ahli efek visual dari film ini, merupakan ahli efek visual yang di film “Blackhawk Down” dan “Saving Private Ryan.” Keren, kan?
Darah Garuda
- Rilis: 2010
- Genre: Perang
- Produksi: Media Desa Indonesia / Margaret House
- Sutradara: Yadi Sugandi
- Pemeran: Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya
Satu tahun setelah film perang Indonesia berjudul Merah Putih rilis, sutradara Yadi Sugandi kembali memproduksi sekuel kedua dalam Trilogi Merdeka, yang berjudul Darah Garuda. Seperti film pertamanya, Darah Garuda juga mengambil setting waktu pada tahun 1947 dan melanjutkan kisah empat kadet yang berhasil selamat dari serangan Belanda.
Keempat kadet Indonesia itu kemudian melakukan aksi gerilya untuk kembali menyusun strategi perang. Dalam masa tersebut, keempat pejuang ini sering kali mengalami perpecahan lantaran adanya perbedaan latar belakang sosial, suku, dan agama.
Dalam film ini, kamu juga akan mendengarkan kisah-kisah tentang Jenderal Soedirman dan Jenderal Van Mook yang pasti dapat menambah wawasanmu. Bagaimana? Siap nonton?
Hati Merdeka
- Rilis: 2011
- Genre: Fiksi sejarah / Drama
- Produksi: Media Desa Indonesia / Margaret House
- Sutradara: Yadi Sugandi
- Pemeran: Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya
Rekomendasi film perang Indonesia selanjutnya masih merupakan bagian dari “Trilogi Merdeka”. Kali ini karya sutradara Yadi Sugandi yang rilis pada tahun 2011 ini diberi judul “Hati Merdeka”.
Berbeda dengan dua film sebelumnya, Hati Merdeka mengambil setting waktu pada tahun 1948 yang merupajan masa awal revolusi Indonesia. Dalam film ini, diceritakan para kadet melakukan misi perjalanan ke Bali untuk membalas dendam pada Belanda.
Di Bali, mereka menemui berbagai rintangan, mulai dari harus berhadapan dengan kelompok milisi KNIL yang dipimpin oleh seorang kolonel Belanda, pertemuan dengan pemimpin pemberontak bawah tanah, hingga menghadapi rasa takut mereka untuk menghadapi meriam kapan perang Belanda. Bagaimana kisah lengkapnya? Jangan lupa nonton, ya!
Jenderal Soedirman
- Rilis: 2015
- Genre: Drama / Laga
- Produksi: Padma Picuter
- Sutradara: Viva Westi
- Pemeran: Adipati Dolken, Ibnu Jamil
Film dengan tema perang Indonesia selanjutnya adalah Jenderal Soedirman. Siapa yang tidak mengenal tokoh pejuang satu ini? Dalam film ini, Jenderal Soedirman diperankan oleh Adipati Dolken, yang kemampuan akting film sejarahnya telah terbukti sukses melalui film Sang Kiai.
Dikisahkan, Jenderal Soedirman yang tengah mengalami sakit keras namun tetap berusaha menjalankan misi gerilya selama tujuh bulan lamanya. Walaupun hanya memiliki satu paru-paru ketika menjalankan misi tersebut, dia dan pasukannya berhasil membuat pasukan Belanda kewalahan.
Hal ini membuat Belanda akhirnya menandatangani perjanjian Roem-Royen. Pada titik inilah Belanda mulai mengakui kedaulatan bangsa Indonesia.
Battle of Surabaya
- Rilis: 2015
- Genre: Animasi / Laga
- Produksi: MSV Studio / STMIK Amikom / Walt Disney Asia-Pasific
- Sutradara: Aryanto Yuniawan
- Pemeran: Reza Rahadian, Maudy Ayunda
Berbeda dengan rekomendasi film perang Indonesia sebelumnya, Battle of Surabaya merupakan film perjuangan kemerdekaan Indonesia yang dibuat dalam bentuk animasi. Meskipun tokoh dalam film ini fiktif, kisah yang diceritakan merupakan adaptasi dari peristiwa 10 November.
Film perang Indonesia satu ini berfokus pada seorang anak tukang semir sepatu Bernama Musa yang bertugas menjadi kurir arek-arek Suroboyo dan TKR. Dikerjakan oleh animator-animator muda Indonesia, film ini berhasil dilirik oleh Walt Disney dan didistribusikan secara global, lho!
Guru Bangsa Tjokroaminoto
- Rilis: 2015
- Genre: Biografi, Drama, Sejarah
- Produksi: Yayasan Keluarga Besar HOS Tjokroaminoto, Picklok Production
- Sutradara: Garin Nugroho
- Pemeran: Reza Rahadian, Christine Hakim, Didi Petet, Alex Komang, Egi Fedly, Sujiwo Tedjo, Maia Estianty, Chelsea Islan, Desa Mahenram Christoffer Nelwan, Tanta Ginting
Film yang dibintangi oleh aktor kenamaan Reza Rahadian ini mengisahkan perjuangan HOS Tjokroaminoto yang rela melepas status bangsawannya demi bekerja sebagai kuli Pelabuhan. Dia mencoba berjuang bersama rakyat demi menyamakan hak dan martabat masyarakat Indonesia.
Sosok Tjokroaminoto menjadi tokoh lahirnya Gerakan Kebangkitan Nasional. Film ini berhasil menyajikan suasana tahun 1990-an yang epic. Film ini juga berhasil meraih tiga penghargaan dalam ajang Piala Citra, yakni Sinematografi Terbaik, Pengarah Seni Terbaik, dan Desain Kostum Terbaik.
Kartini
- Rilis: 2017
- Genre: Biografi, Drama, Keluarga
- Produksi: Legacy Pictures, Screenplay Film
- Sutradara: Hanung Bramantyo
- Pemeran: Dian Sastrowardoyo, Deddy Sutomo, Christine Hakim, Acha Septriasa, Ayushita, Reza Rahadian, Adinia Wirasti
Membicarakan perjuangan perempuan Indonesia, nama RA Kartini pasti menjadi yang pertama kali muncul. Berbeda dengan film perang Indonesia lainnya yang berjuang dengan kekuatan fisik, Kartini yang diperankan oleh Dian Sastro, memilih berjuang melalui dunia pendidikan.
Film sejarah Indonesia ini menggambarkan akses pendidikan masa itu yang sulit dan terbatas, khususnya bagi kaum perempuan. Kartini menjadi tokoh emansipasi bagi kaum wanita. Berkat jasanya, Kartini akan selalu dikenang sebagai inspirasi kaum wanita yang memperjuangkan hak-haknya.
Merah Putih Memanggil
- Rilis: 2017
- Genre: Drama / Laga
- Produksi: Tebe Silalahi Center
- Sutradara: Mirwan Suwarso
- Pemeran: Maruli Tampubolon, Prisia Nasution
Film perang Indonesia selanjutnya adlaah Merah Putih Memanggil yag menceritakan tentang kisah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang bertugas untuk menjadi wakil Indonesia dalam misi penyelamatan WNI dari aksi teroris internasional.
Para TNI tersebut harus menyelamatkan para sandera yang ditawan didalam sebuah kapal pesiar di wilayah perairan negara Tongo. Mereka merencanakan sebuah operasi gabungan dengan bantuan pasukan khusus dan sejumlah pesawat tempur. Menariknya, properti yang digunakan dalam film ini adalah senjata militer asli, lho!
Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta
- Rilis: 2018
- Genre: Drama / Fiksi Sejarah
- Produksi: Mooryati Soedibyo Cinema
- Sutradara: Hanung Bramantyo
- Pemeran: Ario Bayu, Adina Wirasti
Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta karya sutradara Hanung Bramantyo ini menceritakan Sultan Agung (Ario Bayu) yang gagah berani dan ambisius. Beliau berani menentang VOC dengan menyerangnya langsung di Batavia.
Di samping totalitas perjuangannya dalam mempertahankan tanah air, Sultan Agung harus rela mengorbankan cinta sejatinya yaitu Lembayung (Putri Marino). Hal tersebut karena beliau terpaksa menikahi perempuan ningrat yang bukan pilihan hatinya.
Perburuan
- Rilis: 2019
- Genre: Drama / Sejarah
- Produksi: Falcon Pictures
- Sutradara: Richard Oh
- Pemeran: Adipati Dolken, Ayu Shita
Rekomendasi film Indonesia bertemakan perang yang terakhir adalah Perburuan yang diadaptasi dari novel karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer dengan judul yang sama. Film Perburuan mengambil setting waktu pada masa enam bulan setelah tentara PETA mengalami kekalahan saat menyerang pasukan Jepang.
Kekalahan tersebut membuat Hardo (Adipati Dolken), sang shodancho PETA kembali pulang ke kampung halamannya di Blora. Namun ia terus diburu oleh tentara Jepang yang menganggapnya musuh negara. Selain perang melawan penjajah, di film ini juga diperlihatkan bagaimana bangsa Indonesia berperang melawan kebodohan dan tradisi yang menahan bangsa ini untuk maju.
Penutup
Itu tadi 11 rekomendasi film perang Indonesia terbaik sepanjang masa. Selain menghibur, film-film di atas juga bisa menambah pengetahuan, bukan? Nah, film mana dulu nih, yang ingin kamu tonton? Tuliskan di kolom komentar, ya!
Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Jangan lupa like dan bagikan artikel ini.