Siapa, sih, yang tak suka dengan film bertemakan perang? Film perang terbaik memang selalu seru untuk ditonton karena identik dengan aksi yang menegangkan, konflik, politik, dan tak sedikit yang dibumbui drama.
Begitu banyaknya film perang yang telah diproduksi oleh para sineas ternama dunia, seringkali membuat kita bingung, mana, sih, film yang betul-betul bagus dan nyata?
Dalam artikel ini, penulis khusus membahas beberapa film perang yang diilhami dari kisah nyata, mulai dari pertempurannya hingga tokohnya.
Film Perang Terbaik
Langsung saja, inilah daftar lengkap film perang terbaik sepanjang masa yang wajib kamu tonton. Bahkan, film-film ini bisa membantumu dalam pelajaran sejarah, loh!
The Longest Day (1962)
Salah satu peristiwa paling berdarah pada Perang Dunia II adalah peristiwa D-Day atau pendaratan di Normandia. Peristiwa ini sering disebut 85 hari di neraka. Pada 6 Juni 1944, ribuan kapal sekutu mendarat di pantai Normandia untuk merebut Prancis yang kala itu diduduki Nazi Jerman.
Selama 85 hari, pasukan Amerika Serikat, Britania Raya, dan Kanada terlibat dalam pertempuran berdarah demi membebaskan Prancis. Secara keseluruhan, peristiwa ini memakan korban jiwa hingga mencapai ratusan ribu.
Pendaratan di Normandia kemudian diabadikan ke dalam film berjudul The Longest Day yang dirilis pada tahun 1962. Film ini disutradarai oleh tiga sutradara yakni Ken Annakin (bagian di Inggris dan Prancis), Andrew Marton (bagian di Amerika Serikat), dan Bernhard Wicki ( adegan di Jerman).
Menariknya, The Longest Day juga turut melibatkan veteran tentara Perang dunia II baik itu dari pihak sekutu maupun axis yang dulu ikut dalam operasi D-Day. Beberapa di antaranya Günther Blumentritt (mantan jenderal Jerman), James M. Gavin (seorang jenderal Amerika), dan Max Pemsel )mantan jenderal Jerman).
Film ini berhasil memenangkan 2 piala Academy Awards (Oscar) untuk kategori sinematografi terbaik dan spesial efek terbaik. Pada 1994, versi berwarna filmnya dirilis sebagai bagian dari peringatan 50 tahun invasi D-Day.
Hingga saat ini, The Longest Day bisa disebut sebagai salah satu film perang terbaik Hollywood sepanjang masa karena menampilkan pertempuran yang epik. Bahkan, Bosley Crowther dari The New York Times mengomentari bahwa The Longest Day adalah film yang mendebarkan, menghibur, ironis, dan sedih hingga membuat penontonnya merasa lebih terekspos pada kengerian perang.
American Sniper (2014)
Selanjutnya, kita beralih ke perang modern. Dirilis pada 2014, American Sniper merupakan salah satu film perang terbaik yang mengambil plot Perang Irak.
Film ini diangkat dari autobiografi mantan tentara Amerika Serikat yang bertugas di Irak yakni Chris Kyle yang berjudul American Sniper: The Autobiography of the Most Lethal Sniper in U.S. Military History.
American Sniper menceritakan kehidupan Kyle, seorang penembak jitu terbaik dari pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat yang bertugas di Irak. Akan tetapi, kesuksesan karir militernya betul-betul memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan pribadi dan keluarganya.
Film ini dengan jelas menampilkan efek perang pada keluarga yang ditinggalkan, sekaligus menampilkan fakta bahwa tentara yang kembali hidup sebagai warga sipil menghadapi berbagai kesulitan, utamanya adalah kesulitan menyembuhkan trauma perang.
Pada ajang penghargaan Academy Awards ke-87, American Sniper memenangkan satu piala untuk kategori Best Sound Editing dan menerima enam nominasi, termasuk Best Picture, Best Adapted Screenplay, dan Best Actor untuk Bradley Cooper.
Flags of Our Fathers (2006)
Berikutnya ada film Flags of Our Fathers yang disutradarai dan diproduseri oleh Clint Eastwood, dan ditulis oleh William Broyles Jr. and Paul Haggis.
Film ini diangkat dari buku berjudul sama yang ditulis oleh James Bradley dan Ron Powers tentang Perang Dunia II khususnya Pertempuran di Iwojima pada tahun 1945.
Kala itu, terdapat lima marinir dan satu anggota pasukan Angkatan Laut yang mengibarkan bendera Amerika Serikat di Pulau Iwojima setelah tentara Amerika Serikat berhasil merebut pulau itu dari Jepang.
Hingga 23 Juni 2016, ayah James Bradley, John Bradley (anggota pasukan Angkatan Laut) salah diidentifikasi sebagai salah satu tentara yang ikut mengibarkan bendera kedua.
Film ini diambil dari sudut pandang Amerika tentang Pertempuran Iwo Jima. Secara keseluruhan, Flags of Our Fathers tak hanya menampilkan keganasan perang, namun juga menunjukkan dampak perang terhadap tiga tentara yakni dua marinir Ira Hayes dan Rene Gagnon, serta anggota pasukan Angkatan Laut John “Doc” Bradley.
Di akhir film, penonton bisa melihat tragisnya nasib tiga tentara itu sekembalinya mereka ke rumah masing-masing setelah perang berakhir. Meski mereka dianggap sebagai pahlawan, ketiganya menjalani kehidupan yang menyedihkan.
Letters from Iwo Jima (2006)
Kalau Flags of Our Fathers diambil dari sudut pandang Amerika Serikat, Letters from Iwo Jima diambil dari sudut pandang Jepang. Film ini bisa disebut “duet” Clint Eastwood.
Meski disutradarai oleh Eastwood yang berasal dari Amerika Serikat, film Letters from Iwo Jima seluruhnya menggunakan Bahasa Jepang.
Film ini diangkat dari buku non-fiksi “Gyokusai sōshikikan” no etegami karya Jenderal Tadamichi Kuribayashi dan So Sad To Fall Dalam Battle: An Account of War oleh Kumiko Kakehashi tentang Pertempuran Iwo Jima.
Tidak semua tokoh di film ini nyata, ada beberapa karakternya fiksi. Akan tetapi, pertempuran keseluruhan (latar cerita) serta beberapa komandan Jepang didasarkan orang dan peristiwa yang sebenarnya.
Letters from Iwo Jima mendapat pujian dari para kritikus film, karena berhasil menampilan sisi baik dan jahat baik itu dari sisi Jepang maupun Amerika Serikat. Para kritikus sangat memuji tulisan, arahan, sinematografi dan akting para pemain film ini.
Letters From Iwo Jima berhasil memenangkan penghargaan 79th Acadeny Awards untuk kategori Best Sound Editing.
Braveheart (1995)
Film perang terbaik selanjutnya adalah Braveheart. Ini adalah film perang yang berlatar abad ke-13 akhir yang menceritakan pahlawan Skotlandia bernama William Wallace.
Film ini mengisahkan kehidupan Wallace yang memimpin Skotlandia dalam Perang Pertama Kemerdekaan Skotlandia melawan Raja Edward I dari Inggris.
Cerita Braveheart terinspirasi dari puisi abad ke 15 yang berjudul The Actes and Deidis of Illustre dan Vallyeant Campioun Schir William Wallace karya Blind Harry.
Selain menampilkan pertempuran di lapangan terbuka yang berdarah, Braveheart juga dibumbui oleh drama percintaan serta sedikit humor. Buat kamu yang menontonnya kamu bakal terhibur dan puas banget sama film ini. Apalagi adegan ikonik William Wallace yang meneriakkan “Freedom!”.
Di ajang penghargaan 68th Academy Awards, Braveheart dinominasikan untuk 10 Academy Awards dan memenangkan lima: Best Picture, Best Director, Best Cinematography, Best Makeup, dan Best Sound Effects Editing.
Dunkirk (2017)
Kami kembali lagi ke Perang Dunia II. Dunkirk merupakan film yang tayang serentak pada 2017 dan diarahkan oleh sutradara penghasil film blockbuster, Christopher Nolan.
Film bertemakan perang penyelamatan ini menceritakan salah satu peristiwa penting pada Perang Dunia II yakni evakuasi Dunkirk atau Operation Dynamo atau seringkali disebut Miracle of Dunkirk.
Peristiwa aslinya terjadi ketika pasukan sekutu kalah dan terjebak di pelabuhan Dunkirk, Prancis Utara pada tanggal 26 Mei dan 4 Juni 1940.
Operasi penyelamatan dimulai setelah sejumlah besar pasukan Belgia, Inggris, dan Prancis terputus dan dikepung oleh pasukan Nazi Jerman selama Pertempuran Perancis atau the six-week Battle of France.
Film Dunkirk menggambarkan proses evakuasi tersebut dari tiga perspektif: darat, laut, dan udara.
Menariknya, film ini menampilkan sedikit sekali dialog dan sebagai gantinya Christopher Nolan menciptakan ketegangan dari sinematografi dan musiknya.
Karena Dunkirk adalah film perang yang menggambarkan proses evakuasi, film ini tidak memiliki banyak adegan tembak-tembakan seperti film perang lainnya.
Dunkirk memenangkan empat piala Academy Awards (Oscar) untuk kategori Best Sound Editing, Best Sound Mixing, dan Best Film Editing. Secara keseluruhan, film ini mendapat 8 nominasi Oscar termasuk Best Picture dan Best Director.
Defiance (2008)
Film perang terbaik selanjutnya adalah Defiance. Tayang pada 2008, film Barat asal Amerika Serikat ini disutradarai oleh Edward Zwick. Diangkat dari buku yang rilis pada 1993 berjudul Defiance: The Bielski Partisans, Defiance mengambil latar pendudukan Belarus oleh Nazi Jerman pada 1941.
Film ini dimulai pada Agustus 1941 ketika Nazi Einsatzgruppen menyapu seluruh Eropa Timur dan secara sistematis membunuh orang-orang Yahudi. Di antara para penyintas yang tidak terbunuh adalah kakak beradik Bielski Yahudi Belarusia: Tuvia (Daniel Craig), Zus (Liev Schreiber), Asael dan Aron.
Orang tua mereka mati, dibunuh oleh polisi setempat di bawah perintah Nazi Jerman. Kakak beradik itu kemudian melarikan diri ke Hutan Naliboki, dan bersumpah untuk membalas kematian orang tua mereka.
Keempat kakak beradik yang diceritakan di film ini yakni Tuvia Bielski, Zus Bielski, Asael Bielski, dan Aron Bielski merupakan tokoh nyata. Keempatnya menyelamatkan hampir 1.200 kaum Yahudi selama Perang Dunia II dengan membangun kamp di hutan Naliboki.
Defiance bukanlah film yang menggambarkan baik dan buruk. Film ini menampilkan sifat dasar manusia yang sebenarnya. Manusia tidaklah sempurna dan inilah yang membuat kakak beradik Bielski sangat menarik.
Kamu juga bakal melihat banyaknya dilema moral yang mereka hadapi. Apakah mereka harus menjadi monster untuk melawan monster? Atau apakah mereka harus mengorbankan rasa kemanusiaan untuk menyelamatkan kemanusiaan?
Platoon (1986)
Kalau kamu tertarik sama Perang Vietnam, mungkin kamu bakal suka sama film Platoon.
Film ini disutradarai oleh veteran Perang Vietnam, Oliver Stone. Platoon mengisahkan pemuda 19 tahun yang memutuskan untuk ikut berperang dan meninggalkan kuliahnya di Amerika Serikat.
Selama bertugas di Vietnam, pemuda itu kerap kali berdebat dengan pemimpin pasukannya mengenai moralitas dalam peleton dan cara berperang.
Meski banyak yang menilai cerita Platoon agak kontradiktif, film ini sukses meraih empat piala Oscar untuk kategori Best Picture, Best Director for Stone, Best Sound, dan Best Film Editing.
Pada 2019, Platoon dipilih untuk disimpan di United States National Film Registry oleh Library of Congress karena secara budaya, historis, atau estetis signifikan (penting).
Film Platoon ini sekaligus menjadi film trilogi pembuka dari dua film sekuel lainnya, yakni Born on the Fourth of July (1989) dan Heaven & Earth (1993).
Penutup
Itulah dia rekomendasi film perang terbaik sepanjang masa yang diinspirasi dari peristiwa dan tokoh nyata.
Film mana yang sudah atau belum kamu tonton nih? Mending buruan nonton filmnya di situs nonton film online!
Jangan lupa share dan ketik pendapat kamu pada kolom komentar di bawah ini, ya.
Ikuti terus artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya hanya di Sushi.id!