Antusias film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia ini telah mencatatkan prestasi dihari keempat film karya Hanung Bramantyo ini telah menembus lebih dari 1 juta penonton. Ditambah dengan ulasan positif di berbagai platform media social. Lantas apakah Indonesia menjadi satu satunya negara yang me-remake film Lee Hwan Kyung ini? Berikut adalah film remake Miracle in Cell No 7
Film Miracle In Cell No. 7 versi Indonesia ini dibintangi Vino G. Bastian, Graciella Abigail, Indro Warkop, Bryan Domani, Tora Sudiro, Indra Jegel, dan Rigen Rakelna ini memang memiliki jalan cerita yang bagus dan didukung oleh pemain-pemain yang mumpuni.
Selain Indonesia, ternyata film Miracle Cell No 7 ini telah dibuat ulang atau remake oleh berberapa sineas negara lain. Mengutip dari berbagai sumber Indonesia merupakan negara ketujuh yang membuat ulang film Miracle In Cell No. 7.
Sebelumnya sineas Turki, Filipina, Arab, Spanyol, India, dan Kanada telah membuat ulang film tersebut dengan menyesuaikan kondisi di negara masing-masing. Nantinya setelah Indonesia, giliran Amerika Serikat yang akan me-remake film ini.
Versi Indonesia
Film Miracle in Cell No. 7 tayang di bioskop pada 8 September 2022. Karena memiliki adat dan budaya yang berbeda, tentunya film Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia tak bisa sama persis.
film versi Indonesia membuat perubahan dalam sistem hukumnya, di mana asas hukum Indonesia tentu berbeda dengan Korea Selatan.
Hanung Bramantyo, sebagai sutradara, sempat menceritakan tantangan terberat di film ini adalah berkaitan dengan sistem hukum di Indonesia yang jelas berbeda dengan Korea Selatan. Ia sempat berkonsultasi dengan penasehat hukum terkait asas hukum di Indonesia
Versi Turki
Berbeda dengan Indonesia yang menggunakan judul sama persis dengan versi aslinya, berdasarkan keterangan dari Cosmopolitan, film yang dirilis pada 2019 itu menampilkan judul baru 7 Kogustaki Mucize atau Yedinci Kogustaki Mucize.
Sama dengan film aslinya, Film ini disutradarai oleh Mehmet Ada Öztekin dan mendapat respon positif serta sukses menyabet sejumlah penghargaan, Salah satunya adalah Best Movie dalam Turkey Youth Awards 2020.
Film ini disutradarai oleh Mehmet Ada Öztekin dan mendapat respon positif serta sukses menyabet sejumlah penghargaan, salah satunya ialah Best Movie dalam Turkey Youth Awards 2020. Para pemain dalam film versi Turki ini antara lain adalah aktor seperti, Aras Bulut Iynemli, Nisa Sofiya Aksongur, Deniz Baysal, dan Ilker Aksum.
Miracle in Cell No. 7 menjadi salah satu film yang bisa di tonton di Netflix. banyak orang berpendapat jika film Miracle in Cell No.7 versi Turki memiliki cerita yang lebih menyayat hati
Versi Filipina
Film ini dirilis tepat pada hari Natal 2019 ini disutradarai oleh Nuel Crisostomo Naval. Miracle in Cell No. 7 ini memiliki perbedaan dari versi Koreanya. Salah satu hal yang membedakan film ini dengan versi aslinya adalah tipe selnya.
Di Korea, setiap sel memiliki pintu besi yang menutupi ruangan. Sedangkan di Filipina, selnya berupa jeruji besi, sehingga sangat tidak memungkinkan untuk menyembunyikan anak kecil. Untuk mengakalinya, anak dari tokoh utama disembunyikan di bawah kasur yang ditutupi oleh gorden.
Berdasarkan IMDb, film yang disutradarai oleh Nuel Crisostomo Naval mendapat rating 7.5/10 dari 1,288 voters.
Versi Spanyol
Versi Sapanyol film Miracle in Cell No.7 ini belum tayang Kabar produksinya baru diumumkan pada 2021. Film ini diadaptasi oleh rumah produksi Rock and Ruz dengan agen perantara Contents Panda.
Contents Panda sebelumnya menangani hak internasional film Miracle In Cell No. 7. Sementara Rock and Ruz adalah perusahaan yang dipimpin oleh Miguel Ruz dan Jordi Roca, dan sebelumnya produser serial Black Mirror.
Dikutip dari Variety, aktor utama akan diperankan oleh Mario Casas. Selain itu, belum ada kabar lain, termasuk awal produksi dan saluran distribusi, belum dikonfirmasi.
Versi India
Di India, film ini diberi judul Pushpaka Vimana dengan disutradarai oleh S. Ravindranath yang dirilis pada tahun 2017. film Miracle in Cell No.7. Film Miracle in Cell No.7 ini menggunakan bahasa lokal India, yakni bahasa Kannada.
Film ini dibintangi oleh Ramesh Aravind yang memerankan sosok ayah. Sementara itu, Rachita Ram dan Baby Yuvina Parthavi berperan sebagai sang anak.
Dilansir The News Indian Express, sutradara S Ravindranath mengklaim bahwa Pushpaka Vimana bukanlah remake dari Miracle in Cell No 7. Sang sutradara menilai bahwa Pushpaka Vimana terinspirasi dari empat film, antara lain Life is Beautiful, I am Sam, Miracle in Cell No 7, dan Pursuit of Happiness.
Versi Brunei Darussalam
Miracle in Cell No. 7 versi Brunei Darussalam berada dalam arahan sutradara Nuel C. Naval dan penulis naskah Mel Mendoza-Del Rosario. Film ini rilis tahun 2019 ini secara garis besar punya alur cerita yang sama.
Bercerita tentang seorang ayah yang berkebutuhan khusus yang hidup bersama putrinya. Diceritakan bila sang ayah sangat menyayangi putrinya tersebut harus berurusan dengan hukum.
Miracle in Cell No. 7 versi Brunei Darussalam ini menggandeng sederet aktor kenamaan Brunei diantaranya Aga Muhlach, Bela Padilla, Xia Vigor, Joel Torre, JC Santos, dan Mon Confiado.
Penutup
Demikianlah ulasan seputar film remake Miracle in Cell No. 7. Kamu udah nonton film yang versi negara mana? Jawab di kolom komentar ya
Baca juga artikel menarik lainnya seputar film hanya di Sushi.id