Selain kisah cinta yang romantis, drama yang menyayat hati, tema perundungan, dan thriller atau horor yang sadis, perfilman Korea juga suka mengeksplorasi drama konflik antara Korea Selatan dan Utara, breikut adalah Hal Kocak Film 6/45
Ada banyak sekali film-film yang bercerita tentang konflik ini, bukan hanya aksi, thriller, atau drama, tapi juga komedi. 6/45 adalah salah satu komedi yang terlucu yang baru saja dirilis.
Film 6/45 memfokuskan latar di DMZ atau Demilitarized Zone. Sebuah zona yang merupakan perbatasan wilayah antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Jalur ini cukup panjang, dipisahkan hutan dan sungai, dan dijaga ketat selama dua puluh empat jam oleh pasukan tentara dari kedua negara.
Mengingat situasinya yang sebenarnya sangat menegangkan dan berbahaya, maka film 6/45 sengaja mengambil sisi humor dan komedi dari wilayah ini.
Selucu apa sih filmnya? Ada 4 hal kocak film 6/45 yang akan diulas di sini. Semoga, 4 hal kocak film 6/45 ini bisa menghibur kamu semua untuk tertawa lepas mengurangi kepenatan setelah bekerja.
Sinopsis
Nasib mengembuskan selembar tiket lotre senilai $US 6 juta ke kaki seorang tentara penjaga DMZ (Demilitarized Zone – perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara).
Sialnya, nasib juga mengembuskan tiket tersebut melewati pagar pembatas antara kedua negara. Panik, si tentara berusaha mengambil tiketnya itu hingga nekad melewati perbatasan.
Ternyata di utara, tiket lotre itu sudah ditemukan oleh tentara Korea Utara. Karena butuh bantuan, akhirnya tiga tentara dari masing-masing negara sepakat untuk bertemu.
Awalnya, semuanya serakah ingin minta bagian paling besar. Namun, akhirnya kesepakatan tercapai dengan pembagian sama besar.
Proses penukaran tiket hingga uang mereka dapatkan membutuhkan waktu beberapa minggu. Sebagai jaminan, masing-masing negara mengutus satu tentara dari pihak mereka untuk bertukar tempat.
Kedua tentara yang bertukar tempat tentu harus siap menyesuaikan diri dengan keadaan yang tidak biasa mereka hadapi di negara berbeda. Di situlah semua kekocakan dan kekonyolan terjadi.
Parodi Humoris Selatan vs Utara
Film besutan sutradara Park Gyu-tae ini seolah menjadi parodi dari drakor terkenal Crash Landing on You yang juga bertema hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Bedanya, Crash Landing on You bercerita tentang kisah cinta seorang pengusaha kaya raya asal Korea Selatan dengan seorang tentara canggung dari Utara.
Film 6/45 secara harfiah memang bercerita tentang tiket lotre yang mendarat di kedua wilayah itu. Maksud dari 6/45 sendiri adalah munculnya enam angka dari 45 angka yang diundi dalam lotre.
Film ini juga memparodikan film lain yang juga bertema konflik Korea Selatan vs Korea Utara. Beberapa adegannya mengingatkan kita pada film JSA (Joint Security Area) yang tonenya kelam dan serius.
Jajaran Pemeran Yang Pas
Aktor Lee Yi-kyung memang memiliki citra lucu berkat beberapa drakornya yang bergenre komedi, seperti Welcome to Waikiki 1 dan 2. Aktor Go Kyung-pyo memang dikenal cukup serba bisa.
Jangkauan akting keduanya cukup luas dan mereka berhasil menyajikan akting lawakan yang cukup mengocok perut dengan pembawaan dialog-dialog yang lucu dan mimik yang pas.
Misalnya, waktu persiapan kedua tentara yang hendak bertukar tempat sebagai jaminan sampai tiket lotre ditukar, masing-masing belajar kebiasaan dan budaya di negara lain.
Cara si tentara Korea Utara mempelajari slang khas Korea Selatan dan cara si tentara Korea Selatan menghafal pidato presiden Korea Utara benar-benar membuat tawa pecah.
Selain itu, beberapa aktor dan aktris pendukung lainnya seperti Eum Moon-suk, Park Se-wan, Lee Soon- won dan Kwak Dong-yeon sama saja kocaknya.
Kedua tim tentara dari masing-masing negara memiliki chemistry yang kuat. Dan saat bersatu, semuanya menciptakan sebuah harmoni komedi kental yang sangat meyakinkan.
Isu Sosial Dibalut Tawa
Film ini sepertinya memang ingin meringankan konflik dan ketegangan yang seringkali tercipta antara dua negara yang sebenarnya bersaudara ini.
Korea Selatan di film ini digambarkan tidak terlalu superior dibandingkan dengan Korea Utara. Begitu juga sebaliknya, Korea Utara digambarkan tidak semenyeramkan yang selama ini diduga.
Kegemaran warga Korea Selatan membeli lotre dan hadiah yang memang nyata itu menjadi gambaran seperti apa budaya di sana. Sedikit penggambaran perundungan di dalam barak militer juga diselipkan.
Budaya orang aneh yang berlakuan tidak pantas atau mesum di tempat umum juga masuk dalam adegan film ini walau dari sisi komedinya. Hal itu cepat sekali viral di Korea Selatan.
Sementara di utara, kemiskinan dan kekurangan pangan adalah masalah yang cukup sering ditemui. Begitu juga dengan doktrin komunisme yang begitu mengakar di darah penduduknya.
Pada dasarnya, mereka adalah orang-orang yang juga memiliki impian seperti semua orang jika mendapat uang banyak.
Misalnya, ada yang ingin mendukung karir adiknya menjadi penyanyi, membelikan piano untuk anaknya, dan sesederhana membelikan gigi palsu untuk orang tuanya. Semuanya terasa sangat manusiawi.
Kesimpulan
Film 6/45 adalah hiburan komedi ringan, lucu, dan sangat menyegarkan di antara gempuran film horor yang menguasai bioskop pada beberapa minggu terakhir ini.
Elemen-elemen komedinya, walau memang tidak masuk akal, tetap saja berhasil mengocok perut dan dibangun dengan baik hingga akhir sehingga memberikan penonton rasa yang memuaskan.
Pesan kemanusiaan yang hendak disampaikan bisa diterima dengan baik walau tanpa kesan berat dan menggurui. Uang memang bisa menyelesaikan banyak masalah. Akan tetapi, uang bukan segalanya.
Persahabatan, rasa cinta kasih terhadap keluarga, empati, dan kejujura tetap lah yang terpenting.