Kerennya Denzel di The Equalizer 3-
Sutradara Antoine Fuqua sepertinya memang menjadikan aktor legendaris Denzel Washington sebagai musenya. Kerjasama mereka sudah dimulai sejak film Training Day.
Di sini, mungkin para penggemar film masih ingat karakter polisi kejam yang diperankan Denzel memberinya piala Oscar sebagai aktor terbaik pada tahun 2002.
Arahan Fuqua kepada Denzel tidak berhenti di sana. Selain remake dari film klasik Seven Samurai dan The Magnificent Seven di tahun 2016, Fuqua membuat The Equalizer bersamanya.
Kesuksesan The Equalizer pertama menjadikan proyek ini diberikan lampu hijau untuk sekuel, dan terus hingga ke installment ketiga.
Walau The Equalizer sama-sama mengusung konsep one man show yang juga bisa dilihat dalam franchise John Wick dan Taken, penampilan Denzel menjadikannya berbeda.
Kerennya Denzel diThe Equalizer 3 ini tentu saja berkat kepiawaiannya dalam berakting yang sudah tidak perlu diragukan lagi.
Dengan intensitas yang tinggi dalam mendalami karakter, ia memberikan gaya dan ciri tersendiri terhadap karakter Robert McCall dalam trilogi The Equalizer ini.
Seperti apa sih kerennya Denzel di The Equalizer 3 ini? Simak artikelnya yuk, gengs!
Sinopsis
Setelah dua kisah terdahulu, Robert McCall, mantan agen khusus black ops berbahaya yang kita kenal berempati tinggi kembali lagi.
Sejak awal, McCall memang punya kecenderungan menolong mereka yang tidak berdaya dan dianiaya kembali lagi. Dan saat melakukannya, ia tidak pernah tanggung-tanggung.
Kali ini, ia berpetualang hingga ke Italia, di mana ia berhadapan dengan sekelompok keluarga mafia yang brutal dan keji.
Motif mengapa dirinya bisa sampai di sana tidak langsung terungkap. Tapi kita langsung bisa mengetahui, bahwa alasan McCall melawan kelompok mafia itu tidak main-main.
Kareka kelengahan tak terduga, McCall tertembak dan dibantu warga di kota kecil yang damai, tidak jauh dari markas mafia tersebut. Ia dirawat hingga sembuh di sana.
Siapa sangka, McCall seolah menemukan kedamaian di sana yang selama ini tidak pernah ia rasakan.
Interaksinya dengan penduduk kota semakin intim dan ia murka saat mafia yang sama meneror dan menebar ancaman di kota itu.
Mampukan McCall seorang diri membasmi habis kelompok mafia tersebut? Atau ada beberapa pihak yang ternyata bisa ia andalkan dan percayai untuk membantunya?
Instalment Terakhir?
The Equalizer 3 ini diduga adalah penutup dari trilogi Robert McCall yang sejauh ini cukup terjaga kualitasnya. Denzel Washington sendiri tampil dengan penampilan prima.
Penjiwaan Denzel terhadap karakter Robert McCall membuat karakter ini terasa hidup dengan kedalaman misteri yang tidak pernah bisa dituntaskan.
Hal ini membangun citra misterius tentang McCall tanpa mengurangi rasa hormat dan segan terhadap karakter ini. Sosok protagonist kompleks yang ia tampilkan tetap menarik.
Kepiawaian Denzel menampilkan dualisme karakter lelaki paruh baya yang simpatik lalu berubah total di frame berikutnya menjadi pembunuh dingin penuh kalkulasi sangat mulus.
Sepertinya masih banyak hal yang bisa dikembangkan dan dieksplorasi dari karakter ini. Akting Densel sangat brilian untuk ditonton dan bisa saja film ini bukan yang terakhir.
Konsep Yang Sudah Jenuh
Walau penampilan cemerlang Denzel di dalamnya, bukan berarti film ini tidak memiliki kekurangan. Konsep action seperti ini memang sudah mencapai titik jenuh.
Apalagi, tahun ini juga muncul karakter John Wick dan Ethan Hunt (Mission Impossible) yang bergaya sama. Karena itu, konsep jenuh ini harus dibantu dengan naskah yang cerdas.
Penulis naskah Richard Wenk mencoba memberi penyegaran dengan membawa McCall keluar dari zona nyamannya, yaitu di kota tempat tinggalnya ke negara lain.
Keterbatasan kota kecil bisa memberikan keuntungan bagi pembunuh seperti McCall tapi juga beberapa kelemahan. Ia bisa dengan mudah memetakan wilayah dan ruang geraknya.
Tapi, ini juga berarti tidak ada tempat untuk bersembunyi. Apalagi, ada risiko terlukanya warga yang tidak berdosa, dan McCall menjadi penyebabnya.
Sinematografi yang menampilkan keindahan kota pesisir pantai Italia juga memberikan nyawa baru untuk film ketiga ini.
Build-Up Konflik Cukup Baik
Motivasi dari Robert McCall pergi ke Italia memang baru diungkap di bagian akhir. Tapi kelompok mafia yang ia hadapi ternyata jauh lebih berbahaya dari perhitungannya.
Selain menebar teror di kota-kota sekitar, kepala mafia ini ternyata memiliki agenda untuk memperbesar bisnis propertinya sendiri.
Kekejaman mafia itu ditampilkan cukup detail dan grafik oleh Fuqua. Penganiayaan, pemerasan, hingga pembunuhan yang dialami penduduk setempat sangat mengerikan.
Hal ini menjadikan dasar yang cukup kuat untuk menggerakkan plot bahwa McCall memang tidak bisa tinggal diam.
Motif yang kuat ini juga ditambah dengan aksi terorisme berbahaya yang direncanakan kelompok mafia tersebut.
Reuni Denzel dengan Dakota Fanning
Mungkin para pencintakota Fanninga film masih ingat film aksi Man on Fire yang dirilis tahun 2004 silam. Film aksi ini cukup memorable dan menjadi salah satu film tersukses Denzel.
Di film ini, Denzel berperan sebagai mantan CIA yang menjadi bodyguard anak seorang pengusaha kaya raya. Gadis kecil yang dilindunginya diperankan aktris cilik Dakota Fanning.
Interaksi dan chemistry antara keduanya di Man on Fire begitu menyentuh sehingga fans sangat bergembira waktu mereka disatukan lagi di The Equalizer 3.
Menariknya, Denzel yang nyaris tidak mengalami perubahan fisik, kini menghadapi Dakota Fanning yang sudah menjadi perempuan muda yang matang.
Interaksi keduanya sama-sama intense, separuh ayah-anak dan separuh rekan kerja yang compatible. Peran Dakota juga masih berhubungan dengan kisah di The Equalizer pertama.
Action yang Berkelas
Sudah terbukti, The Equalizer 3 merupakan film aksi yang stylish dan keren, rapi terencana walau sebenarnya tidak banyak memberi warna baru.
Perjalanan Robert McCall menggulung dan menjatuhkan keluarga mafia di Italia ini tersaji dengan struktur yang rapi, dan ketegangan yang dibangun dengan pas.
Walau ada unsur operasi CIA, perdagangan narkoba internasional, dan terorisme.
Intinya tetap pada nurani McCall yang tidak bisa mengabaikan adanya teror dan penganiayaan terhadap mereka yang lemah.
Di manapun, ia hadir sebagai sang penyeimbang. Yang memastikan keadilan ditegakkan.
Naskah: 7/10
Akting: 8/10
Sinematografi: 8/10
Action/Special Effect: 9/10