Memasuki masa PPKM darurat di pertengahan tahun 2021, kita semua banyak yang harus kembali bekerja di rumah dan mengurangi mobilitas. Saat-saat #dirumahaja kadang bikin kita bingung mau ngapain. Netflix baru aja kedatangan film omnibus baru berjudul Quarantine Tales yang bisa nemenin kita selama beraktivitas di rumah aja. Simak ulasan sushi.id mengenai film satu ini.
Quarantine Tales
Kolaborasi Lima Sutradara
Film omnibus atau beberapa film pendek yang digabungkan menjadi satu merupakan karya dari lima sutradara berbeda. Setiap sutradara memiliki cerita masing-masing dalam menginterpretasikan masa quarantine dari berbagai individu. Cerita yang diangkat bisa saja mirip dengan apa yang kita alami sehari-hari dan terjadi di lingkungan sekitar. Menjalani masa quarantine ini lebih dari sekedar berkegiatan di rumah. Ada jalan hidup yang tetap naik turun meski dalam lingkup sebesar rumah.
The Protocol
Sidharta Tata sebagai sutradara mengajak penonton kembali ke waktu-waktu awal saat pandemic muncul. Dua orang perampok pria baru saja melakukan perampokan uang dalam jumlah banyak. Di tengah perjalanan kembali ke markas, salah satu perampok bernama Icuk mengeluh sesak napas dan batuk hingga berujung meninggal dunia. Perampok lainnya (Abdurrahman Arif) terpaksa menguburkan Icuk di tengah hutan yang jauh dari lingkungan penduduk. Karena Icuk meninggal mendadak dan pandemic COVID-19 baru saja menyerang, tidak ada alat yang memadai untuk menguburkan Icuk dan melindungi diri dari virus.
Happy Girls Don’t Cry
Apakah kamu giveaway hunter? Sutradara Aco Tenriyagelli mengangkat kisah seorang gadis muda bernama Adin (Arawinda) yang hobi mengikuti giveaway yang diadakan beberapa influencer. Setelah mengikuti banyak percobaan, akhirnya Adin memenangkan seperangkat komputer dari salah satu Youtuber. Di satu sisi, keluarga Adin sedang terlilit hutang dan harus segera melunasinya. Ayah Adin (Teuku Rifnu Wikana) sudah lima bulan tidak bekerja karena pandemic COVID-19. Melihat hadiah yang dimenangkan Adin bernilai mahal, ayahnya berniat menjualnya. Adin dihadapkan pada pilihan mempertahankan komputer tersebut atau membiayai kebutuhan keluarga.
Nougat
Dian Sastrowardoyo menjadi dalang dalam film Nougat. Dalam latar waktu yang dibuat dalam rentang sepuluh tahun, Nougat bercerita mengenai tiga perempuan kakak-adik yang tinggal terpisah, yaitu si sulung Ubai (Marissa Anita) seorang wanita karier, Ajeng (Adinia Wirasti) si anak tengah yang tetap tinggal di rumah orangtuanya, dan si bungsu Deno (Faradina Mufti) yang masih kuliah. Meski tidak tinggal bersama, ketiganya selalu menyempatkan waktu untuk meet up secara online. Tidak selalu komunikasi mereka bertiga berjalan lancar, ada konflik-konflik internal datang. Ubai dan Deno jarang sekali pulang ke rumah. Sampai suatu hari Ajeng mengatakan tidak sanggup lagi menanggung biaya pengurusan rumah peninggalan orangtua mereka.
Cook Book
Tidak ada yang lebih baik dalam mengisi waktu luang dengan membuat karya. Seorang chef bernama Halim (Verdi Solaiman) mengisi waktunya dengan membuat buku resep. Dalam proses penulisan bukunya, Halim mendapatkan panggilan misterius melalui ruang obrolan di dunia maya dengan seorang wanita keturunan Tionghoa bernama Li (Brigitta Chintya). Li mengatakan bahwa mereka berdua adalah manusia terakhir di bumi dan harus bersama untuk melahirkan keturunan serta meneruskan kehidupan. Pertemuan itu malah menginspirasi Halim menulis novel sekaligus membuka memori lamanya yang berkaitan dengan Li.
Prankster
Suka nonton video yang bertema jebakan iseng alias prank? Jason Iskandar sebagai sutradara mengangkat fenomena video prank yang sempat viral dan mengundang kontroversi di masyarakat. Seorang content creator spesialis prank, Didit Iseng (Roy Sungkono), mengajak salah satu temannya sesama content creator, Aurel Ariana (Windy Apsari), untuk join live bareng di kanal Didit. Meskipun tidak bertemu langsung, keisengan Didit bisa sampai ke rumah Aurel dan Aurel kena “jebakan batman” tersebut. Di hari tersebut, Aurel mengirimkan cookies buatannya kepada Didit dan meminta Didit mencobanya. Cookies tersebut bukan sembarang cookies, di dalamnya mengandung bahan kimia yang berbahaya bila dikonsumsi manusia.