Review Fear Street PartII – Menyaksikan kisah Fear Street part 1: 1994, nampaknya menimbulkan efek yang cukup menjadi candu untuk kita semua. Pasalnya, ending dari babak pertama menampilkan adegan di mana akhirnya sosok bernama C. Berman muncul, dan memberitahu Deena tentang apa yang meneror mereka selama ini.
Berman, diketahui sebagai sosok inang pendahulu dari Penyihir bernama Sarah Fier, yang juga mengalami teror serupa seperti yang dialami oleh Sam. Dengan berbekal segala informasi yang diberikan oleh Josh, dan mendiang Kate yang sempat menemukan alamat C. Berman, Deena berharap ia mampu menyelamatkan Sam dan melepaskannya dari kutukan Sarah Fier—termasuk seluruh kota Shadyside.
Review Fear Street Part II: 1978
Menurut Sushi.id, sekuel kedua dari trilogi Fear Street ini lebih entertaining dan eye-catching! Selain karena alur cerita yang berjalan mundur, juga karena kita dibuat gemas dengan visual aktor aktris yang berdandan ala tahun 1978.
Kira-kira semenarik apa sih sekuel kedua dari trilogy ini? Apakah kali ini kita akan menguak rahasia dari Sarah Fier? Langsung saja Sushi ajak kamu untuk menguliknya satu per satu!
Sejauh ini, Sushi menilai babak ke dua jauh lebih baik dibandingkan babak pertama. Walaupun pembunuhan tidak terlalu diperlihatkan seperti di film pertama, tetapi tidak mengurangi kesan gore yang ingin dibawakan ke dalam filmnya.
Selain itu, film horor ini tidak tanggung-tanggung dalam memainkan twist. Biasanya, sebuah film memberikan paling tidak satu twist di bagian klimaks. Nyatanya, Fear Street Part II memberikan tiga twist dalam satu film!
Kekurangan dari film ini, terletak pada adegan dimana Deena dan Josh mencari potongan tangan Sarah Fier di bawah The Hanging Tree—yang saat ini berlokasi di dalam Shadyside Mall. Jika melihat dari kondisi terakhir tulang tersebut terkubur, dan kedalaman Deena dan Josh saat menggali pot tempat pohon itu berdiri, sangat tidak masuk akal. Paling tidak, tulang tangan itu seharusnya terkubur lebih dalam lagi.
Peristiwa di sekuel kedua ini, dimulai dari tahun 1978; saat Cindy Berman dan Ziggy Berman, saudarinya, sedang mengikuti Camp Nightwing. Peserta kemah itu tak lain adalah sekelompok anak-anak dari Shadyside dan juga Sunnyvale.
Review Fear Street Part II: 1978
Di tengah persiapan menyambut kegiatan ‘perang warna’ yang akan berlangsung malam itu, tak disangka Ziggy mengalami bullying dari Sheila dan gengnya. Untungnya ada Nick Goode yang menyelamatkannya, dan membebaskan Ziggy sebagai tertuduh kasus possession dari Sarah Fier.
Yup, Nick Goode yang itu, yang kamu lihat sudah menjadi seorang Sheriff di Fear Street part I. kali ini diperankan oleh Ted Shuterland dan dijamin kamu akan fangirling dibuatnya.
Ziggy adalah adalah gadis yang cukup berani, berbeda dengan Cindy yang terkesan lebih kaku, alim, polos, dan kolot dalam segala hal. Tetapi nasib Ziggy tak seberuntung Cindy, walapun menurut Sushi paras Ziggy lebih manis, tetapi justru Cindy lah yang memiliki pasangan sempura—setidaknya sampai semua keadaan benar-benar aman.
Masa Lalu Ruby Lane
Kalau kamu sudah melihat bagian pertama dari Fear Street, pastinya familiar dengan sosok gadis pembunuh yang cantik tersebut. Dalam sekuel keduanya, kita akan berkenalan langsung dengan perawat bernama Mrs. Lane, yang adalah ibu kandung dari Ruby.
Ziggy bertemu Mrs. Lane di ruangan UKS di area kemah tersebut, ketika hendak meminta obat luka bakar akibat perbuatan Sheila. Di meja Mrs. Lane, Ziggy menemukan semacam ‘buku sihir’ yang menceritakan tentang legenda Sarah Fier berikut dengan diagram sihirnya.
Review Fear Street Part II: 1978
Ketika bertanya mengenai Sarah Fier dari buku tersebut, Mrs. Lane menceritakan tentang sosok Ruby yang mat berbakat dan pandai bernyanyi. Ia tidak menyangka Ruby akan bunuh diri dan meninggalkannya sebatang kara dan depresi. Belum lagi stigma masyarakat, membuat Mrs. Lane dan mendiang putrinya tertuduh sebagai orang gila.
Demi melawan stigma itu lah, akhirnya Mrs, Lane membaca lewat buku tersebut dan berniat mencari potongan tangan Sarah Fier, demi membebaskan dirinya dan Shadyside dari jeratan Penyihir tersebut.
Perpindahan Inang Penyihir
Bila kamu jeli, kamu pasti juga mendapati apa yang Sushi temukan. Saat Mrs. Lane menyerang Thomas (Tommy) Slater, perempuan itu mengatakan bahwa ia tidak bisa ‘menyelamatkan’ Tommy seperti apapun caranya. Katanya, nama Tommy sudah terukir di batu dalam altar Sarah Fier.
Artinya, Mrs. Lane sudah mengetahui soal keberadaan altar itu dan ia masuk ke dalam kediaman Sarah Fier, lalu menemukan altar dan batu berukir tersebut. Mrs. Lane sudah mengetahui bahwa Sarah telah merasuki Tommy ketika berada di sana. Hal tersebut sama seperti bunyi kalimat berikut dalam buku sihir:
“Dia keluar dari kubur, untuk memperbudak manusia;
Dia akan ambil darah, kepalamu, dan mengikutimu sampai kamu mati.”
Review Fear Street Part II: 1978
Itu lah sebabnya, setelah peristiwa tersebut, tingkah Tommy menjadi aneh dan seperti orang yang terhipnotis. Efek tersebut adalah ciri-ciri bahwa seseorang sudah berada dalam pengaruh sihir. Dan Mrs. Lane sudah mengetahuinya lebih dahulu.
Kisah Cinta ‘Terlarang’ yang Menggemaskan
Di tengah kengerian yang berhasil diciptakan dalam film ini, nyatanya kisah asmaranya pun turut mencuri perhatian. Dibandingkan kisah cinta antara Deena dan Sam pada film pertama, romansa antara Nick dan Ziggy malah jauh terlihat lebih natural dengan chemistry yang sangat tepat.
Review Fear Street Part II: 1978
Dari Nick, kita belajar bahwa cinta dapat mengalahkan stigma dan melihat sisi lain dari gadis yang kita kagumi, terlepas dari kota mana ia berasal. Walaupun Ziggy berasal dari kota Shadyside dan orang-orang menganggapnya aneh, tetapi Nick berhasil meyakinkan dirinya bahwa Ziggy adalah gadis yang tepat untuknya menitipkan hati.
Dari Ziggy, kita belajar untuk memahami; bahwa patah hati terberat adalah ketika orang yang berhasil membuka gembok di dalam hati, nyatanya juga akan pergi karena belum tentu mampu menerima kita apa adanya.
Tetapi entah mengapa, Sushi merasa tindakan Nick yang ‘menghempaskan’ Ziggy setelah menyelamatkan nyawa gadis itu, semata-mata juga untuk melindungi Ziggy dari naungan Sarah Fier dan penduduk Sunnyvale.
Lalu apakah kisah cinta mereka akhirnya akan menemukan jalannya? Kita akan tahu setelah memasuki bagian ke tiga dari sekuel Fear Street.
Setiap Penyihir Memiliki Jantung Kehidupan
Memasuki klimaks, kita dibawa ke dalam petualangan Cindy dan Alice yang sedang terjebak di dalam ruangan altar Sarah Fier. Di sana, mereka menemukan gumpalan hitam dan berlendir, yang memiliki detak seperti jantung, juga hidup di tengah ruangan.
Bila pembaca Sushi ingin tahu, gumpalan hitam itu, disebut juga dengan ‘jantung Penyihir’. Setiap Penyihir yang bebasis kekuatan ritual dan pemujaan kepada Iblis, memiliki satu ciri yang serupa; yaitu memiliki jantung yang terpisah dari luar tubuhnya.
Review Fear Street Part II: 1978
Untuk kasus Penyihir dalam Fear Street sendiri, ia menggunakan teknik ritual yang cukup kompleks. Selain memisahkan jantungnya, ia juga memotong tangannya agar memiliki tugas lain dalam mencari inangnya. Jebakan yang diterapkan si Penyihir juga cukup cerdas; ketika korbannya berdarah atau dekat dengan lokasi dimana mayatnya dikuburkan, maka korbannya akan mengeluarkan darah dari hidung. Persis seperti kalimat ini:
“Saat dia dekat, darah akan bercucuran. Sarah Fier memotong tangan jahatnya dan diletakkan di atas batu Setan. Menggores tanah di bawahnya dengan tanda penyihir.”
Jadi, siapapun yang mengalami mimisan secara mendadak, dan tanpa segaja memegang tulang Sarah Fier dengan tangannya yang berdarah—maka budak sarah Fier akan mengejarnya.
Sejauh ini, belum dijelaskan secara rinci, bagaimana akhirnya mereka akan terlepas dari kutukan Sarah Fier; entah dengan menemukan tubuhnya, menyatukan tangannya, ataupun dengan cara lain. Di bagian ke tiga, kita akan kembali dalam tahun 1666, di mana alur cerita akan membawa kita menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi pada Sarah.
Penutup
Terlepas dari kekurangan dan plot hole yang tertuang dalam babak kedua, film ini cukup menarik dan semakin membuat kita semua penasaran, tentang akhir dari petualangan Deena dan Josh dalam menguak misteri Sarah Fier.
Semoga babak ketiga, memberikan titik terang dan jawaban dari semua pertanyaan yang muncul sejak film pertama dan kedua. Jangan lupa klik tombol notifikasi, agar kamu tidak ketinggalan info dari sushi.id!