Review Black Widow — Di dunia ini, siapa sih yang tidak kenal dengan superhero bernama Black Widow?
Superhero asal Rusia ini memiliki hal yang unik di setiap penampilannya; selain bentuk kostumnya yang semakin canggiih, yang paling ditunggu penggemar adalah hair style terbarunya! hahaha.
Mulai dari anak usia TK sampai mereka yang sudah lanjut usia, sepertinya sudah khatam dengan sosok Natasha Romanoff yang diperankan oleh aktris Scarlett Johansson.
Sepuluh tahun sudah ScarJo (begitu ia akrab dipanggil oleh netizen) mengisi hari-hari kita semua, dan industri perfilman Marvel Cinematic Universe dengan performanya yang sangat mengagumkan.
Dari film Avengers: Endgame, kita tahu bahwa nasib Natasha Romanoff telah wafat—setelah mengorbankan dirinya demi memperoleh Soul Stone di Vormir.
Seadainya ia masih hidup pun, keluarga yang dimilikinya hanyalah para Avengers—ia merasa tak ada lagi yang menantikannya kembali pulang.
Ia berkorban untuk seisi bumi, ia memberikan nyawanya agar mereka dapat berkumpul kembali dengan orang-orang yang menyayangi mereka.
Mata-mata kesayangan Nick Fury ini, telah berhasil mencuri perhatian banyak penggemar sejak debut pertamanya dalam film Iron Man 2, kemudian lebih terekskplor kembali dalam The Avengers (2012).
Lewat review Black Widow, Sushi mengajak kamu untuk mengenal hero yang satu ini. Dari film ini, kita akan mengetahui latar belakang dan sisi lain dari seorang Natasha Romanoff yang ternyata memiliki masa lalu yang amat kelam.
Review Black Widow
Gadis yang Berpotensi Besar
Putri angkat dari ‘pasangan’ Melina Vostokoff (Rachel Weisz–The Mummy, The Mummy Returns) dan Alexei Shostakov (David Harbour) ini, sudah menunjukkan potensinya sejak kecil.
Terlihat dari adegan saat ia merebut pistol salah satu pasukan dari Dreykov (Ray Winstone) untuk melindungi Yelena Belova (Florence Pugh)—adiknya, adalah sebuah hal yang menakjubkaan bagi anak seusianya.
Dreykov memiliki keyakinan bahwa Natasha akan menjadi pasukan Black Widow yang sangat mematikan dari hasil didikan padepokan Red Room—dan membuat Natasha kehilangan sebagian dari dirinya secara permanen.
Program Black Widow yang dijalankan tersebut, mengharuskan para anggotanya untuk menjalani pengangkatan rahim dan pembentukan jaringan otak yang dikendalikan oleh Dreykov.
Dari sana, Natasha dan Yelena memiliki luka batin yang mendalam kepada Alexei dan Melina; karena mereka berdua merasa selama ini hidup dalam kehidupan keluarga yang tidak nyata.
Daughter of Dreykov
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa Loki yang dikurung dalam penjara kapsul Helicarrier sempat memanggil Natasha Romanoff dengan sebutan daughter of Dreykov—padahal di dalam film, status Natasha dan Yelena adalah anak dari Alexei dan Melina?
Menurut analisa sushi, sebutan daughter of Dreykov di sini bermakna kiasan. Dreykov sudah mendapati potensi Natasha sejak ia masih kecil, dan menyebut “gadis itu memiliki api di dalam dirinya.”.
Sushi menangkap, makna dari kiasan itu memiliki arti bahwa Dreykov menganggap Natasha seperti anaknya sendiri.
Ia menemukan sisi lain dari Natasha yang berbeda dari para Black Widow didikannya yang lain, dan berharap Natasha bisa menjadi tonggak yang akhirnya melindungi Dreykov sendiri.
Sayangnya, Natasha berbelot dari Red Room dan bergabung dengan S.H.I.E.L.D bersama Clint Barton.
Tetapi kenapa Dreykov tidak membunuhnya, seperti komitmen yang ia jalankan pada para Black Widow yang lain?
Alasannya hanya satu; karena Dreykov sudah menganggap Natasha seperti anaknya sendiri.
Peristiwa Budapest yang Kurang Tergali
Selain mengetahui siapa sosok di balik Taskmaster yang sebenarnya, rasa penasaran dari penonton justru diawali dari beberapa kali Natasha dan Clint menyinggung soal kalimat “seperti di Budapest” saat peperangan Avengers 2012 dan Avengers: Endgame lalu.
Tetapi cameo dari Clint Barton dalam film ini hanya berupa suara dari Jeremy Renner, dan tidak menampilkan adegan yang spesifik mengarah pada peristiwa apa yang terjadi di sana. Hal ini tentunya membuat pe nonton semakin penasaran dan bertanya-tanya keseruan adegan ini seperti apa?
Sayangnya, Black Widow adalah perjalanan terakhir dari Scarlett Johansson memerankan sosok Natasha Romanoff. Jadi, kapan ya waktu yang tepat untuk menunjukkan detail dari peristiwa di Budapest tersebut?
Semoga, bisa lebih di eksplor dalam serial Hawkeye yang menjadi cerita berikutnya dari Clint Barton, dan memperkenalkan Kate Bishop (Hailee Steinfeld) sebagai generasi penerus seorang The Hawkeye.
Kabarnya nih, Kevin Feige mengupayakan agar Scarlett Johansson tetap akan muncul sebagai Black Widow di masa mendatang.
Wah, akan dibuat seperti apa ya kira-kira? Semoga semakin masuk akal dan tidak membuat fandom MCU mengutarakan teori-teori liarnya lagi seperi kasus Mephisto! Hahaha.
Sosok Taskmaster Membuatmu Kecewa?
Perilisan film Black Widow di tengah pandemi yang kembali meresahkan di Indonesia, sebenarnya bukanlah hal yang diinginkan dari pihak manapun.
Sang aktris, dunia perfilman Hollywood, dan dari Marvel Studios sendiri pastinya cukup was-was—mengingat Indonesia adalah aset besar sumber pendapatan mereka dari film-filmnya selama ini.
Namun, menunda-nunda perilisan film ini juga bukan hal yang baik. Pasalnya, waktu dan kehidupan terus berjalan, dan jalan cerita dari saga besar ini pun semakin mendekati perilisan film lain yang akan menjadi sekuel selanjutnya.
Sebut saja Loki, yang sehari lalu sudah memasuki episode terakhir dan mengungkapkan siapa dalang di balik Time Variance Authority, tentunya membuat hype dari film Black Widow semakin menurun.
Benar saja, nasib buruk sedikit menimpa Black Widow (seperti dalam kasus Mulan dan Wonder Woman 84)—bukan dari segi pendapatannya, melainkan dari sisi lain film yang akhirnya mengungkapkan siapa sosok di balik Taskmaster.
Banyak yang kecewa bahwa sosok Taskmaster ternyata seorang wanita bernama Antonia (Anya) Dreykov—putri dari Dreykov yang Natasha kira sudah mati saat peledakan.
Tetapi benarkah sosok Taskmaster ini mengalami gender-swap? Jawaban Sushi adalah tidak. Dalam versi komiknya, Taskmaster sendiri memiliki dua pemeran; satu wanita dan satu pria.
Dalam film Black Widow, hanya ditampilkan sosok sang wanita. Sedangkan untuk pria, sosok tersebut bernama Tony Master.
Bila kamu mau tahu, awalnya Sushi malah mengira Taskmaster adalah salah satu dari karakter-karakter di dalam poster film ini loh!
Sushi sempat mencurigai sosok tersebut adalah Melina. Jadi, Sushi sama sekali tidak kaget dengan perubahan gender yang terjadi dalam film ini (atau mungkin memang tidak ada perubahan gender?), karena dari awal sudah mengira bahwa pemerannya tidak mungkin seorang pria.
Melihat dari ending Black Widow, sepertinya “The Taskmaster Program” ini belumlah tuntas. Jadi, besar kemungkinan sosok Taskmaster pria tersebut disimpan untuk sekuel berikutnya.
Seperti sosok Ghost—villain dalam film Ant-man and The Wasp, mungkin saja The Taskmaster pria mengalami nasib sama seperti Ghost.
Yelena Belova: Sang Penerus Black Widow
Florence Pugh sebagai pemeran dari Yelena Belova, memiliki daya Tarik tersendiri dalam film ini. Aktris yang naik daun lewat perannya di Midsommar ini, berhasil membawakan sosok Yelena yang ikonik.
Awalnya, para fans MCU hanya mengetahui sosok Yelena ini adalah salah satu dari daughter of Red Room yang satu perguruan dengan Natasha.
Namun, dari film ini, penonton awam yang tidak mengikuti komiknya jadi mendapatkan wawasan bahwa Yelena adalah adik dari Natasha.
Walaupun ia bukan adik kandung Natasha, tetapi perempuan itu menyayangi Yelena seperti saudarinya sendiri. Dan hal itu berhasil dibawakan dengan baik dalam film Black Widow.
Pemilihan Florence Pugh sebagai Yelena Belova, menurut Sushi adalah pilihan yang tepat.
Ia memiliki berbagai keunikan yang secara langsung ada dalam diri Florence, misalnya: aksen Rusia yang bagus, tingkah usilnya, wajah imut namun mematikan, dan yang terakhir adalah cara Florence mengekspresikan wajah sedih dan tangisan.
Mengekspresikan wajah sedih seperti itu, baru Sushi jumpai dua kali dalam diri aktris dunia perfilman.
Yang pertama dimiliki oleh Acha Septriasa, yang kedua pada Florence Pugh. Mimik wajah tersebut, secara otomatis membuat penonton ikut berkaca-kaca—terutama saat adegan Yelena yang bekata:
“Jangan katakan itu. Tolong, jangan katakan itu, itu nyata … itu nyata bagiku, kamu adalah ibuku—hal terindah yang pernah aku miliki. Bagian terbaik dalam hidupku adalah kepalsuan; dan tidak ada siapapun yang memberitahuku.”
Itu adalah dialog Yelena, yang memiliki kekuatan magis serupa dengan tangisannya dalam film Midsommar. Penonton dibuatnya mampu merasakan apa yang ia rasakan.
Keunikan lain dari Black Widow yang ditampilkan oleh Yelena, adalah cara dia menirukan ‘superhero landing pose’ yang sering dilakukan Natasha.
Melihat pose Black Widow yang ikonik, jujur saja Sushi sering mencobanya dan berhasil. Tetapi bagi Yelena, sepertinya itu adalah hal yang menjijikkan! Hahaha.
Tapi pada akhirnya, Yelena pun mencobanya—walaupun sedikit geli.
Sebagai penerus Black Widow pengganti Natasha yang sudah wafat, mungkin adalah hal yang berat bagi Yelena.
Apalagi setelah Valentina de Fontaine (Julia Louis-Dreyfus) menemuinya dalam credit scene dan mengkambing-hitamkan Clint Barton sebagai penyebab kematian Natasha, bisa jadi ini adalah awal mula perjalanan Yelena menjadi Black Widow dalam Young Avengers.
Kehadiran Kunang-Kunang; Penghormatan untuk Natasha Romanoff
Banyak mitos yang beredar, bahwa kehadiran kunang-kunang adalah pertanda jelmaan dari iblis. Tetapi dalam film Black Widow, hewan cantik yang bercahaya ini memiliki makna mendalam lewat kehadirannya.
Selain menjadi kenangan indah pada masa kecil Natasha dan Yelena bersama Melina, kunang-kunang dalam film ini memiliki makna sebagai ‘kehadiran roh baik’ untuk menghormati kepergian dari Natalia Alianovna Romanova, yang telah mengorbankan dirinya demi keselamatan penduduk bumi.
Tanpa pengorbanannya, mungkin banyak keluarga hidup dalam kesepian. Dengan jalan yang ia tempuh, Natasha berpikir teman-temannya pun akan mampu membalaskan dendamnya pada Thanos.
Terima kasih Natasha, atas pengorbananmu kepada kami semua. Dan terima kasih untuk Scarlett Johansson, yang telah mengisi 10 tahun kami lewat peranmu sebagai Natalia Alianovna Romanova alias The Black Widow.
Penutup
Untukmu teman-teman Sushi, kamu bisa menyaksikan Black Widow di bioskop kesayangan kamu. Jangan lupa, share pengalaman nonton kamu di kolom komentar, agar kamu dan Sushi bisa berbagi pengalaman tentang keseruan dari film ini.
Sampai bertemu lagi dalam review bersama Vian Everdeen di Sushi.id!