Sutradara Jepang yang terkenal dengan pendekatan minimalisnya, Hirokazu Koreeda, kembali dengan karya terbaru, Broker. Film ini pertama kali ditayangkan di festival film Cannes 2022 silam.berikut adalah Review Film Broker; Berjaya di Festival Cannes
Aktor pemeran utamanya, Song Kang-ho, memenangkan piala sebagai aktor terbaik. Nama Song Kang-ho mendunia berkat kesuksesan global film Parasite.
Kali ini, Koreeda bekerja sama dengan ‘All Cast Korean stars’, semua pemerannya dari Korea Selatan. Selain Song Kang-ho, ada Gang Dong-won dan Lee Ji-eun atau populer dengan nama IU.
Broker adalah sebuah drama tentang sekelompok orang dengan kepentingan dan tujuan berbeda-beda, yang bertemu dan menghabiskan waktu bersama akibat hal-hal yang tidak diduga.
Kisahnya begitu disukai dan mendapatkan sambutan meriah di Cannes. Sushi akan memberikan review dari film Broker yang Berjaya di festival Cannes ini.
Sebelum kamu menonton filmnya, simak review Broker;Berjaya di Festival Cannes berikut. Artikel ini akan memberikan informasi lebih lengkap untuk kamu, para penggemar drama melankolis.
Sinopsis
Dalam film ini, Hirokazu Koreeda juga bertindak sebagai penulis naskah selain menjadi sutradara. Film ini terinspirasi dari perjalanan Koreeda saat mmpelajari sistem adopsi di Jepang.
So young (IU) meninggalkan bayinya di tempat penampungan bayi, divisi di sebuah gereja. Gereja memang menyediakan “kotak bayi” bagi mereka yang ingin membuang bayi.
Hal ini membuat pemilik binatu Sang-hyeon (Song Kang-ho) dan karyawan gereja Dong-soo (GangDong-won) menjadi makelar yang mencarikan adopter bagi para bayi yang dibuang tersebut.
Dengan imbalan uang, mereka memang menjalankan bisnis ilegal perdagangan bayi. Namun, masalah timbul saat So-young malah kembali lagi.
Kerumitan bertambah karena ternyata, kedua makelar bayi tersebut rupanya sudah dicurigai dan dibuntuti oleh dua orang polisi. Melihat bergabungnya si ibu, kedua polisi itu harus segera bertindak.
Apa yang akan terjadi pada si ibu dan bayinya? Bagaimana dengan moral kedua makelar bayi tersebut? Apakah mereka memang semata-mata mencari keuntungan?
Gaya Minimalis Penuh Isi
Mengalir. Jika kita harus memilih satu kata untuk mendeskripsikan karya-karya Hirokazu Koreeda, kata itu lah yang paling tepat digunakan. Plot film-filmnya selalu mengalir tenang dan sunyi.
Kewajaran yang ditampilkan secara effortless, seolah para pemain di layar sedang menjalani kehidupan mereka sehari-hari. Mungkin malah banyak improvisasi ketimbang sesuai naskahnya.
Akan tetapi, jangan salah. Aliran plot yang tenang di permukaan itu menyimpan sejumlah lapisan. Riaknya yang pelan sebenarnya mengupas lapis demi lapis konflik.
Semakin dikupas ke dalam, semakin pedih jalinan konflik dan kenyataan yang ditampilkan sedikit demi sedikit itu mengiris hati dan perasaan. Hal ini juga ditawarkan oleh kisah Broker.
Sampai klimaks Broker dilewati, rasa pedih, pahit, dan seribu protes dalam hati akan membanjiri penonton berbarengan dengan konklusi yang ditawarkan. Tidak ada rasa puas yang sempurna.
Hanya ada rasa masih ingin melanjutkan demi mendapatkan akhir yang lebih nyaman, tapi kisahnya sudah selesai. Itulah kepiawaian Koreeda.
Road Trip, Metafora Proses
Road trip yang dijalani lima orang di dalam van binatu merupakan metafora dari impian semu dari mereka yang kesepian. Semuanya mendambakan kenormalan dan keutuhan sebuah keluarga.
Hari-hari yang dihabiskan bersama dalam perjalanan mencari calon pembeli bayi itu membuat mereka mulai saling terbuka satu sama lain. Keakraban mulai terbangun.
Walau mereka tahu bahwa perjalanan ini akan berakhir di satu titik dan mereka akan berpisah, tapi paling tidak waktu yang singkat itu memberikan mereka perasaan bahwa mereka punya keluarga.
Perjalanan itu memiliki arti yang berbeda bagi setiap anggotanya. Bisa jadi niat awal mereka berbeda, tapi di akhir, yang mereka harapkan sama-sama sebuah penerimaan.
Rasa sakit hati dan kecewa yang dibawa masing-masing karakter seolah mendapatkan penawar rasa sakit seiring perjalanan. Bersama, mereka saling menguatkan dan memberi penghiburan.
Makna Dialog Sederhana
Di road trip ini, semua karakter sebenarnya sedang ‘menempuh’ perjalanan diri dan proses mereka sebagai manusia. Hal itu diselipkan dalam dialog-dialog antar karakter yang terkesan sederhana.
Seperti pertanyaan yang diajukan karakter Sang-heyon kepada So-young, “Mengapa kau tidak pernah bebicara pada Woo-sung, bayimu?”
Waktu So-young akhirnya setuju untuk mengucapkan kalimat istimewa untuk mereka semua, Dong-soo mematikan lampu kamar. Mereka dengan saksama mendengarkan.
So young mengucapkan, “Terima kasih sudah lahir ke dunia” kepada semua orang yang ada di dalam kamar. Untuk Dong-soo yang juga dibuang oleh ibunya waktu masih bayi.
Juga kepada Hae-jin, yang tidak pernah mendapatkan keluarga untuk mengadopsinya. Lalu Sang-hyeon, yang juga ditinggalkan keluarganya.
Terakhir, untuk Woo-sung, bayinya sendiri yang hendak ia serahkan kepada orang lain. Sebuah adegan sunyi yang disajikan dalam gelap. Indah tapi mengiris. Menyakitkan sekaligus menyejukkan.
Kalimat yang sebenarnya sederhana dan singkat saja. Akan tetapi, akan sangat dalam dan berarti maknanya bagi mereka yang selama ini merasa tidak diinginkan dan terbuang.
Jajaran Pemain yang Berkelas
Seperti Shoplifters, film Koreeda sebelum Broker, ia memadukan beberapa pemeran yang bisa membangun chemistry kuat dan interaksi yang menjadi landasan kuat dramanya.
Seluruh pemain memerankan karakter masing-masing dengan sempurna. Dengan ciri khasnya masing-masing, mereka membentuk sekelompok orang-orang terbuang menjadi sebuah keluarga.
Aktor legendaris Song Kang-ho menjadi pemimpin yang menyatukan keluarga disfungsionalnya. Kemampuan aktingnya tidak perlu diragukan lagi.
Gang Dong-won yang tampil kalem dan sensitive adalah hati nurani di dalamnya. Sedangkan peran IU sebagai denyut nadi, secara dinamis berjalan sebagai roda pendorong dalam perjalanan mereka.
Bahkan aktor cilik Im Seung-soo tampil begitu cemerlang dan menyentuh, juga menjadi sumber komedi menyegarkan di antara kisah yang pilu dan depresif ini.
Penutup
Broker adalah masterpiece terbaru dari Koreeda, yang selama ini setia mengusung tema keluarga dan berbagai polemik yang menyertai eksistensinya.
Mirip dengan film-film karyanya seperti Like Father Like Son, Shoplifters, After the Storm, dan Umimachi Diary, Koreeda menceritakan kisah para tokohnya lewat sebuah perjalanan yang sarat pesan.
Film ini cocok bagi mereka yang menyukai drama berbobot tapi tidak memaksakan diri untuk tampil glamor penuh gaya. Karena kesederhanaan justru seringkali menciptakan cerita yang megah.
Broker sudah tayang di seluruh jaringan bioskop CGV di Indonesia.