Review Film The Grotesque Mansion (2021) – Film Horror terbaru dari Korea Selatan ini langsung heboh jadi pembicaraan dan dicari di mana-mana.
Dari menit awal saja, suasana mencekam sudah membuat bulu kuduk kita merinding dibuatnya!
Nah, kamu sudah penasaran kan seperti apa film The Grotesque Mansion ini? Langsung saja, ini dia review film The Grotesque Mansion yang hadir untukmu hanya di sushi.id!
Horror Supernatural Bergaya Omnibus
http://www.youtube.com/watch?v=cjNkxRvSo8k
Film dengan format cerita omnibus ini selalu menarik untuk disimak. Umumnya karena omnibus memiliki beberapa cerita yang tidak terlalu panjang dan penonton bisa mendapatkan kisah yang berbeda sekaligus walau terdapat hubungan tertentu di antaranya. Beberapa horor omnibus yang cukup terkenal antara lain adalah 4hobia dari Thailand, Goedam dan Horror Stories dari Korea Selatan juga, dan V/H/S dari USA.
Alur cerita The Grotesque Mansion dibagi dalam delapan babak yang diwakili oleh nomor-nomor flat penghuni gedung bernama Gwang Lim tersebut. Kisahnya dimulai saat seorang penulis webtoon bernama Ji Woo (diperankan oleh aktor Sung Joon) hendak mencari ide untuk webtoon terbarunya.
Ia lalu datang ke Mansion Gwang Lim karena desas-desus yang beredar di masyarakat sekitar tentang angkernya gedung itu. Kondisi apartemen tersebut memang sudah tidak terurus dan di sana Ji Woo bertemu dengan penjaga mansion tersebut.
Si Penjaga adalah seorang bapak yang sudah tua (diperankan aktor veteran Kim Hong-pa). Si Penjaga bersedia untuk membagi cerita-cerita yang beredar di masyarakat tentang mansion tersebut.
Kisah-kisah inilah yang dibagi menjadi beberapa kisah tersendiri, berdasarkan nomor flat yang tersebar di seluruh lantai mansion. Masing-masing nomor flat memiliki kisah ngeri yang dialami oleh penghuninya. Walau teror yang dialami berbeda, tapi pada akhirnya semua penghuni Gwang Lim Mansion selalu menemui akhir yang mengerikan.
Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat Ji Woo untuk mendengar lebih banyak. Ia malah semakin bersemangat dan kembali ke sana dengan tujuan untuk menggali cerita-cerita lain, waktu webtoon pertamanya tentang Mansion Gwang Lim disukai oleh editornya.
Apa sebenarnya yang telah terjadi di gedung apartemen itu sehingga tragedy demi tragedy terjadi secara beruntun terhadap para penghuninya?
Kutukan Penyebab Rentetan Tragedi
Cerita tentang Mansion Gwang Lim secara perlahan dan sistematis diungkap oleh kejadian-kejadian mengerikan yang menimpa beberapa penghuninya. Terungkap bahwa dulu, sebuah sekte pemuja kekuatan gelap pernah beroperasi di sana dan pemimpin sekte tersebut menghilang hingga saat ini. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada dirinya.
Cerita digiring sehingga penonton bisa mulai mengambil kesimpulan bahwa berbagai kengerian dan aktivitas supernatural yang terjadi di gedung itu mungkin adalah sebuah kutukan yang berkaitan dengan masa lalu sekte terlarang tersebut.
Tema sekte terlarang dalam genre horor juga tidak asing lagi. Ada beberapa horor baik barat maupun timur yang mengusung ide ini sebagai latar cerita mereka, seperti film Suspiria dan The Wicker Man. Korea Selatan sendiri pernah membuat horor berlatar sekte terlarang berjudul Svaha: The Sixth Finger.
The Grotesque Mansion ini cukup unik dan horor dengan pendekatan seperti ini rasanya belum sering disentuh oleh sineas Korea. Latar tempat yang digunakan juga pas sekali. Mansion Gwang Lim benar-benar sudah terlihat menyeramkan bahkan dari bagian luarnya saja. Pemilihan tempat (atau ide bentuk gedungnya) patut diacungkan jempol.
Selain itu, atmosfer suram, suasana sepi dan penerangan yang minim juga memperkuat suasana horor yang terjaga di sepanjang film. Lorong-lorong kosong gedung dan suara gema misterius benar-benar menciptakan suasana mencekam di sepanjang film. Seiring bergulirnya kisah, tempo ketegangan dan kengerian semakin meningkat. Walau ada beberapa plotholes, tapi secara keseluruhan naskahnya berhasil dieksekusi dengan baik oleh sutradara Jo Ba-reun.
Ide Lama yang Tak Pernah Basi
Walau ide film horor tentang gedung berhantu bukanlah ide baru, tapi tetap saja ide ini sangat organik dan selalu disukai para pecinta genre horor. Ketakutan bahwa tempat yang kita tinggali memiliki kekuatan jahat yang bisa saja mencelakai kita sangat mudah dikaitkan dengan kehidupan kita sehari-hari. Efeknya, tema ini terasa akrab dan lebih mudah menakuti penonton karena kemungkinan terjadinya entah mengapa terasa lebih besar.
Karena mudah untuk dihubungkan dengan kehidupan nyata, tema rumah atau bangunan berhantu tetap saja menjadi ide paling populer untuk sebuah film horor. Sudah tidak terhitung banyaknya kisah horor yang berlatar belakang rumah dengan gangguan roh jahat atau iblis mengerikan yang tetap meraup kesuksesan besar. Contoh mudahnya adalah franchise The Conjuring.
Namun, The Grotesque Mansion tentunya tidak sempurna. Ada beberapa segmen cerita yang dibuat terlalu membingungkan tanpa ada penjelasan yang cukup jelas. Hal ini pasti akan membuat penonton garuk-garuk kepala.
Apakah memang karena penulisan ceritanya tidak berhasil menyampaikan apa yang dimaksud atau sang sutradara memang sengaja menimbulkan kebingungan agar penonton terpaksa menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi.
Sedikit kerumitan dalam penceritaan di paruh film ini terbayar saat kisah menuju akhir. Ketegangan kembali dipacu hingga mencapai sebuah plot-twist, yang bagi sebagian fans fanatik film horor mungkin sudah bisa ditebak. Meskipun demikian, teror yang dijadikan penutup tetap membuat penonton bergidik dan menyadari bahwa kemungkinan besar kengerian di Mansion Gwang Lim ini masih akan terus berlanjut.
Penutup
Berdasarkan review The Grotesque Mansion di atas dapat disimpulkan bahwa film ini merupakan film horor yang sangat menghibur, terutama untuk para penyuka film horor supernatural yang suka penyajian unik.
Selain berkonsep omnibus dengan benang merah sebuah gedung misterius, film ini cocok untuk menemani kamu di larut malam di mana suasana sudah sepi, semua orang sudah tertidur, lampu-lampu sudah dimatikan, dan kegelapan siap menyerbu.
Bagi kamu yang mau nonton the Grotesque Mansion, bisa langsung mengakses YouTube.
Selamat ketakutan, geng!