Sungguh sulit membuat ulasan tentang drakor yang satu ini. Kata-kata saja seolah tidak cukup untuk menggambarkan skala dan dampak yang ditimbulkan dari kisahnya.
Hospital Playlist memang unik. Sejenis dengan serial Reply 1988 dan Prison Playbook yang dibuat oleh sosok yang sama, Lee Myung-han dan penulis naskah Shin Lee Woo-jung, kisah ini memiliki ciri khas yaitu kesederhanaan dan kewajaran yang dekat kehidupan nyata.
Drakor ini menyuguhkan potret sebuah irisan kehidupan lima orang dokter di sebuah rumah sakit yang juga merupakan sahabat akrab sebagaimana wajarnya. Lucunya, semua karakter utama dan pendukung tidak ada yang berperan sebagai tokoh antagonis
Biasanya, cerita tanpa konflik yang ditimbulkan tokoh antagonis tidak akan menarik, tapi Hospital Playlist membuktikan bahwa selama sebuah kisah memiliki bobot yang bermutu, hal itu bisa saja terjadi.
Sudah banyak review Hospital Playlist menuliskan hal yang serupa. Bagaimana bisa kisah yang begitu sederhana, normal, dekat dengan keseharian kita, bisa memberikan kesan yang begitu kuat?
Kenyataannya, drakor ini memang memiliki keistimewaan itu. Bagaimana ulasan musim kedua drakor ini? Mari kita simak review Hospital Playlist season 2 berikut ini, geng!
Fondasi Cerita Yang Rapi dan Realistis

Walau awalnya Hospital Playlist (HP) terkesan akan sama dengan drama-drama rumah sakit yang lain, tapi dengan cepat kesan itu hilang setelah kisahnya bergulir. Sejak musim pertama, penonton sudah bisa merasakan hubungan yang kuat dengan ceritanya.
Penulis naskah Lee Woo-jung dan Shin Won-ho mengulangi formula ini dengan sekelompok narapidana di Prison Playbook atau anak-anak remaja yang tinggal di blok yang sama dan kos-kosan yang sama dalam serial Reply.
Formula yang terbukti efektif dan berhasil membuat penonton seolah mendapatkan tempat di dalam cerita dan bisa merasakan emosi dan perasaan para karakternya. Hal ini karena karakter-karakter yang diciptakan sangat manusiawi.
Karena itu, seiring dengan bergulirnya cerita, penonton pun akan merasakan partisipasi yang kuat karena kita merasa kisah ini juga milik kita, dan bukan hanya milik para tokohnya.
Penokohan Yang Detil dan Kuat

Kelima dokter spesialis rumah sakit Yulje yang bersahabat akrab sejak di bangku kuliah itu adalah Lee Ik-jun (diperankan aktor Jo Jung-suk), Kim Jun-wan (diperankan aktor Jung Kyung-ho), Ahn Jeong-won (diperankan aktor Yoo Yeon-seok), Yang Seok-hyeong (diperankan aktor Kim Dae-myung) dan satu-satunya perempuan di gank mereka, Chae Song-hwa (diperankan aktris Jeon Mi-do).
Kelima aktor dan aktris ini sejak dari awal memang sudah kompak dan memiliki chemistry yang kuat. Di musim kedua ini, chemistry itu terlihat semakin nyata, mungkin karena durasi syuting yang sudah lama berlangsung menjadikan persahabatan mereka di layar kaca ikut terbentuk di kehidupan nyata.
Di musim kedua ini, kisah mereka berlima berlanjut setelah beberapa titik perubahan kehidupan masing-masing karakter ditinggalkan di akhir musim pertama dan dikembangkan arahnya di musim kedua.
Ik jun, si spesialis bedah umum sekaligus seorang orang tua tunggal terkenal sangat dekat dengan anak semata wayangnya, U-ju. Sejak musim pertama, penonton sudah merasa menjadi bagian dari keluarga Ik-jun dan U-ju, yang hangat, akrab, dan mesra.
Hubungan ayah dan anak ini menjadi salah satu daya tarik utama drakor ini dan di musim kedua, U-ju yang sudah sedikit lebih besar mulai mengalami cinta monyet dan Ik-jun menanggapinya seolah U-ju sudah dewasa.
Di musim kedua ini diperlihatkan siapa Ik-jun secara lebih luas. Kepribadian Ik-jun yang ramah, terbuka, lucu dan kadang nyentrik menjadikannya sangat populer di seluruh rumah sakit. Hampir semua orang, mulai dari profesor hingga tukang bersih-bersih adalah teman baiknya.
Duo ayah dan anak ini diperankan dengan cemerlang oleh aktor Jo Jung-suk, yang memang terkenal luwes dan bisa tampil dua sisi, serius maupun komikal, serta aktor cilik Kim Joon yang sangat berbakat dan super menggemaskan. Melihat interaksi kedua aktor ini seolah sedang melihat interaksi ayah dan anak betulan, dan juga melibatkan banyak improvisasi yang tercipta oleh keakraban mereka.

Berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Ik-jun adalah Jun-wan, spesialis bedah jantung yang brilian. Sejak musim pertama, dokter Jun Wan terkenal suka memberikan kuis-kuis mendadak kepada para dokter junior agar mereka terus menerus waspada dan selalu belajar.
Walau terkesan galak dan pemarah, Jun-wan sesungguhnya adalah seseorang yang memiliki empati dan kepedulian yang tinggi, baik terhadap pasien-pasiennya, sahabat-sahabatnya, kolega dan para dokter junior. Namun, mereka yang sudah lama mengenalnya tahu pasti bahwa sikap judes dan galaknya itu hanya tampilan di luar saja.
Aktor Jung Kyung-ho yang sebenarnya cukup ganteng terlihat serius di balik kaca mata dan garis mulutnya yang selalu tampak marah dan sedih. Secara sempurna dan metodis ia menampilkan karakter Jun-wan yang disiplin dan tegas saat sedang berurusan dengan pengobatan pasien, tapi sesekali membuat penonton tertawa terpingkal-pingkal jika ia murka pada Ik-jun yang kerap mencuri kudapan dari dalam lacinya.
Di musim kedua ini, kisah cinta Jun-wan dengan adik perempuan Ik-jun yang sempat terhenti di awal musim diberikan harapan untuk terjalin kembali. Percintaan mereka juga cukup menarik sebagai salah satu bumbu drama.

Jeong-won adalah dokter bedah pediatric khusus anak-anak yang dianggap sebagai ‘Buddha’, baik di rumah sakit maupun di antara teman-temannya. Nyaris saja menjadi pastur (kisah di HP musim pertama), Jeong-won tetap sebagai sosok yang tampan, kaya raya, penyabar, polos, dan berhati emas.
Jeong-won adalah anak kesayangan Ibunya yang sudah ketakutan jika si bungsunya ini bakalan meneruskan jejak kakak-kakaknya yang lebih tua menjadi pastur. Karena itu, ibunya sangat berbahagia saat Jeong-won berubah pikiran dan tetap menjadi dokter, ditambah sekarang ia memiliki kekasih.
Ada sedikit masalah dengan kekasih Jeong-won yang juga seorang dokter bedah junior Gyeo-wool (diperankan aktris Shin Hyun-bin) dengan keluarganya. Namun, sebagaimana khasnya drakor ini, rata-rata semua masalah bisa diselesaikan dengan baik.
Aktor Yoo Yeon-seok memang jago jika harus berperan manis, imut, dan polos. Senyumnya yang menawan bukan saja membuat para pasien ciliknya merasa senang dan tidak takut saat berobat, tapi juga menjadi hiburan para ibu yang membawa anak-anak mereka ke rumah sakit.
Kebaikan hati dokter Jeong-won bisa ia sampaikan secara jelas dan nyata tanpa harus berlebihan. Sikapnya bijak dan kadang terlalu baik dan polos. Kerap terjadi kekocakan jika teman-temannya sesekali memanfaatkan kepolosan Jeong-won, terutama soal membayar tagihan restoran.

Dokter spesialis kandungan Seok-hyeong adalah karakter paling introvert dan kikuk di antara mereka berlima. Walau demikian, ia berperan sebagai perekat mereka berlima dan disayang oleh mereka semua.
Seok-hyeong yang selalu tenang, kalem dan bisa mengendalikan pasien-pasiennya yang sedang panik karena kehamilan mereka dengan jitu, sangat mengutamakan ibunya.
Sebenarnya, si ibu yang menyayanginya itu terlalu mengatur dan banyak tuntutan, terutama soal pasangan. Di musim kedua ini, karakter Seok-hyeong berkembang dan tidak lagi menuruti apa kata ibunya saja.
Bahkan, secara diam-diam, ia sudah mengatur strategi agar ibunya merestui hubungannya dengan sesama spesialis kandungan, dokter Chu Min-ha (diperankan aktris Ahn Eun-jin).

Karakter terakhir dan juga satu-satunya perempuan di dalam gank ini adalah dokter spesialis bedah otak Song-hwa. Si cantik bersuara super fals (padahal aslinya suaranya sangat merdu dan tidak fals sama sekali) di drakor ini memiliki hobi berkemah dan makan, yang hanya bisa ditandingi oleh Jun-wan.
Ia juga sangat bijaksana, jadi tempat tujuan teman-temannya dan rekan-rekannya yang butuh saran untuk bertukar pikiran, dan jarang murung. Bahkan kantornya saja didaulat sebagai ‘markas besar’ gank mereka saat sedang berada di rumah sakit.
Song-hwa adalah dambaan hati Ik-jun, dan penonton benar-benar berharap kedua dokter ini akan bersatu sebagai sepasang kekasih juga, sejak Song-hwa mengirimkan sinyal menolak pernyataan cinta Ik-jun di awal musim.

Beberapa karakter pendukung pun walau tidak selalu tampil dipersiapkan dengan detil dan baik, sehingga penonton pun merasa dekat dengan mereka. Masing-masing karakter cukup diberikan latar belakang yang jelas dan pengembangan kisah yang berarti.
Beberapa karakter pendukung yang menonjol adalah Rosa (diperankan aktris senior Kim Hae-sook), ibu dokter Jeong-won dan sahabat karibnya yang merupakan presiden direktur rumah sakit Yulje, Ju Jong-su (diperankan aktor senior Kim Kap-soo).
Begitu juga dengan rekan dokter Jun-wan, dokter Do Jae-hak (diperankan aktor Jung Moon-sung) yang hangat, lucu, dan sangat menyukai Jun-wan, walaupun sikap Jun-wan terhadapnya kadang suka sok ketus, padahal diam-diam sangat perhatian. Bahkan penokohan para perawat dan dokter-dokter junior pun diperhatikan dengan detil.

Hal ini yang membuat drakor HP menjadi istimewa dan memiliki bobot yang berbeda dengan drakor-drakor rumah sakit lainnya. Penokohan yang kuat menjadi kunci terbangunnya ikatan dan hubungan batin yang kuat dengan penonton.
Persahabatan Tulus Dengan Bumbu Percintaan

Drakor ini memiliki banyak adegan yang dipersiapkan secara rapi sehingga bisa menampilkan hal-hal yang sangat lucu dan seolah mengalir tanpa diatur. Adegan kelima dokter memesan makanan misalnya, benar-benar ramai dan kocak.
Atau saat berebutan posisi tempat duduk di dalam mobil, saat berkelahi akibat rebutan kudapan dan saat mereka saling menggoda kebiasaan unik yang dimiliki masing-masing karakter.
Hal ini lah yang membuat HP menjadi sangat dekat dengan hati penontonnya, karena interaksi yang terjadi terasa tidak asing bagi kita. Penonton juga merasakan hal-hal tersebut di kehidupan nyata dan interaksi kita dengan teman-teman terdekat.

Semua pasti pernah merasakan suka dengan adik atau kakak sahabat, jatuh cinta dengan sahabat sendiri, atau naksir sesama rekan kerja. Hal-hal kecil yang jika ditata rapi akan membangun sesuatu yang berarti.
Bumbu percintaan di drakor ini memang bukan plot utama, tapi sebagai selingan dan penguat cerita, porsinya sangat pas dan menarik untuk diikuti.
Plot utama drakor ini memang menekankan pada persahabatan kelima dokter ini. Hubungan mereka akrab tanpa syarat. Bebas dari penghakiman dan diskriminasi.
Semuanya saling mengerti dan menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Selayaknya sahabat sejati, suka dan duka selalu ditanggung bersama.
Proses Penyembuhan dan Kedewasaan

Walau difokuskan pada persahabatan kelima dokter ini, yang menjadikan HP adalah drakor yang berbeda kelasnya dengan drakor-drakor lain, bahkan dari serial-serial lain dari berbagai mancanegara adalah tema penyembuhannya.
Episode demi episode memiliki beberapa cerita tentang para pasien dan beragam penyakit mereka.
Setelah proses pengobatan dan penyembuhan selesai, ada yang berhasil dan ada yang gagal, kisah per episodenya akan ditutup dengan latihan band rutin kelima dokter.
Lagu yang dibawakan seringkali sesuai dengan tema episode hari itu. Suara merdu Cho Jung-suk, yang kadang bergantian dengan anggota band yang lain, akan mengiringi berbagai penyelesaian dari kisah episode tersebut.

Ada kekecewaan dan kegetiran. Ada juga kematian dan kesedihan. Tapi tetap ada kesembuhan dan kebahagiaan yang mengiringi jalannya kisah para pasien Yulje yang ditangani oleh mereka berlima.
Masing-masing kisah ini membuat kita juga ikut menghadapi kenyataan, baik yang pahit maupun manis. Jika mereka berduka, duka itu bisa kita rasakan juga. Begitu pula dengan rasa haru dan bahagia.
Semua orang pernah merasakan kesedihan akibat kehilangan sosok yang mereka cintai. Proses penyembuhan yang digulirkan dalam naskah drakor HP terjadi secara lembut dan wajar tanpa memaksa.
Kisah-kisah para pasiennya mengingatkan kita bahwa kesembuhan, baik fisik maupun nurani, adalah proses yang berat dan tidak mudah. HP mengingatkan kita pada proses yang sulit itu, yang harus kita lewati jika kita ingin kembali kuat untuk memulai hidup lagi.
Lagu-lagu yang dipilih rata-rata adalah pop Korea 90an, sesuai dengan tahun kelulusan mereka dari fakultas kedokteran. Namun, di musim kedua ini secara istimewa band ‘Bukit Punggung Dinosaurus’ (nama band mereka) sempat membawakan It’s My Life, hits besar milik band rock legendaris Bon Jovi.
Yang lebih istimewa lagi, setiap adegan latihan band ini diambil secara live!
Penutup
Sulit rasanya mengucapkan selamat berpisah dengan karakter-karakter dan kisah-kisahnya yang memberikan hiburan dan rasa nyaman di diri. Namun, semua yang baik pasti akan menemui akhir.
Rumah sakit Yulje telah memberikan kita irisan gambaran hidup berskala kecil, yang sebenarnya juga berlaku di luar sana. Ada yang datang dan pergi. Ada yang sakit dan sembuh, ada pula yang tidak bertahan dan pergi selamanya.
Walau demikian, hidup tetap harus berjalan dan kita akan terbawa dalam arusnya yang tidak bisa dilawan. Itulah pesan bijak yang berhasil disampaikan dengan kuat oleh drakor HP ini.
Penonton yang sudah mengikuti drakor ini sejak musim pertama, seolah ikut tumbuh dan dewasa bersama-sama dengan para karakter utama. Semakin dewasa, semakin matang, dan semakin banyak pengalaman. Proses yang perlahan, alamiah, tapi berharga.
Kelima karakter ini ikut menyeret kita sejenak ke dalam dunia mereka, di mana duka bisa ditanggung bersama, begitu juga dengan suka cita yang bisa dinikmati bersama.
Semua pengalaman dan kenangan indah ini bisa kita bawa ke dalam hati masing-masing, dan akan menyisakan rasa manis yang akan tetap ada sampai akhir walau kisah ini sudah selesai.
Seperti rumah sendiri, drakor HP memberikan penonton kehangatan, rasa nyaman, dan sekaligus tempat menghilangkan penat.
Drakor HP juga memiliki arti serupa dengan latar ceritanya, yaitu rumah sakit dan para dokter dan perawat. Di mana di dalamnya, kita bisa memulihkan diri dan mengembalikan semangat.
Bagi kamu yang mau nonton Hospital Playlist musim kedua bisa langsung mengakses di Netflix.