Review Malignant (2021) – Film horror terbaru sutradara bertangan dingin, James Wan, kali ini mengisahkan seorang perempuan yang diteror penglihatan berbagai pembunuhan keji yang ternyata benar-benar terjadi.
James Wan, mesin uang andalan perusahaan film Warner Brothers berkat kesuksesan franchise The Conjuring dan Insidious, kali ini mengambil pendekatan yang tidak biasa dalam horor terbarunya.
Bukan lagi tentang kekuatan iblis yang mengendalikan manusia, review film Malignant kali ini akan mengupas cara James Wan mengemas horror dengan genre gore yang tidak pelit memperlihatkan kekerasan, adegan-adegan pembunuhan sadis yang bersimbah darah.
Sebelum kamu, para fans berat James Wan, menonton film ini, yang mudah-mudahan bisa dinikmati di layar lebar, mari kita simak review Malignant berikut!
Review Malignant (2021)
Film ini dibuka dengan wawancara seorang dokter yang berada di sebuah rumah sakit. Lalu terjadi serangan aneh yang menewaskan hampir seluruh perawat yang membantu sang dokter.
Sejumlah alat listrik terganggu, dan suara aneh dari perangkat radio terdengar berbicara. Tanpa menunjukkan siapa penyerangnya, sang dokter hanya berkata, “Sudah waktunya untuk memotong kanker ini!”
Adegannya berpindah ke masa sekarang, di mana seorang perempuan bernama Madison (diperankan aktris Annabelle Wallis) yang sedang hamil dianiaya oleh suaminya. Di malam hari, suaminya dibunuh dengan cara mengerikan oleh seseorang yang masuk ke dalam rumah mereka.
Di sini, James Wan menunjukkan jika pelakunya bukanlah sepenuhnya manusia, dari bentuk, cara berjalan, cara bergerak, dan kekuatan yang diperlihatkan. Penonton mulai menebak-nebak ke mana sebenarnya arah dari film horor ini.
Madison mengalami keguguran dan setelah pulih, ia kembali ke rumahnya walau ia merasa ada seseorang yang terus mengawasinya. Setelah itu, Madison mulai mendapatkan penglihatan tentang berbagai pembunuhan yang terjadi di tempat lain, termasuk pembunuhan dokter yang muncul di awal film.
Saat melaporkan penglihatannya ke polisi, Madison malah dicurigai sebagai pelaku atau paling tidak, kaki tangan pelaku.
Detektif Divisi Pembunuhan (diperankan aktor George Young dan aktris Michole Briana White) tambah curiga, saat senjata yang digunakan untuk membunuh ditemukan di rumah Madison.
Plot diurai secara perlahan, dengan menunjukkan keadaan kejiwaan Madison yang semakin lama semakin menurun. Ia dilanda histeria dan mulai tidak memercayai dirinya sendiri.
Annabelle Wallis cukup baik membawakan sisi depresif Madison yang rapuh dan ketakutan. Ekspresinya yang memang melankolis cocok sekali memerankan Madison.
Apalagi, saat si pembunuh mulai berkomunikasi dengannya dan menyebutkan identitasnya sebagai Gabriel. Berbekal informasi ini, Madison melakukan investigasi dan hipnotis.
Dari hasil hipnotis regresi Madison, Gabriel adalah teman khayalannya saat ia kecil, yang sudah lama ia lupakan.
Lalu, mengapa sekarang Gabriel seolah memiliki wujud sendiri dan bisa melakukan pembunuhan-pembunuhan itu?
James Wan membuka film di awal dengan kemungkinan kisah beraspek supernatural. Lalu, seiring dengan terkuaknya cerita lapis demi lapis, plot membuka kemungkinan baru bahwa teror-teror yang terjadi mungkin berkaitan dengan kondisi kejiwaan yang dimiliki Madison.
Selain itu, dalam Malignant ini James Wan seolah kembali bersenang-senang dengan gaya gore yang dulu pernah ia garap dengan sangat sukses di film Saw yang pertama.
Malignant sarat dengan adegan-adegan sadis yang sangat grafik, sehingga memperoleh rating R. Bagi yang pernah menonton film Brightburn, sentuhan gore dalam film antihero tersebut juga terasa di Malignant.
Kisah Malignant mengalir dengan baik. Suasana seram, kelam, dan disisipi berbagai dugaan apakah ini ulah kekuatan supernatural ataupun masalah kejiwaan membuat tempo ketegangannya terus terjaga.
James Wan menyampaikan tributnya kepada film-film horor ala John Carpenter, Daario Argento dan creature-feature khas David Cronenberg tanpa kehilangan ciri khasnya sendiri.
Pemilihan musiknya juga unik, cenderung riang dengan beat yang mengingatkan kita pada film slasher periode 80-an seperti Friday the 13th dan Halloween.
Kekurangan film ini berada di ide yang dipilih James Wan. Walau bisa dibilang idenya cukup segar dan original karena jarang digunakan dalam genre horor, tapi membuat film ini bisa dinilai absurd.
Bagi penonton yang bertipe sinis, film horor ini bisa dengan mudah ditanggapi secara komikal walau tetap memiliki aspek hiburan horor yang tinggi.
Selain itu, CGI, set produksi, dan efek spesial yang digunakan cukup megah dan mendukung suasana horor yang dibangun.
Set produksi rumah sakit jiwanya juga klasik. Pencahayaan yang minim serta pemilihan warna-warna di kameranya menambah kesan depresif.
Plot twist yang akhirnya diungkap menjelang akhir film juga sukses mengejutkan penonton, terutama yang belum pernah membaca komiknya.
Bisa dipastikan banyak yang terkejut saat mengetahui penyebab utama dari berbagai teror yang dialami Madison
Tingkat kesadisan dan kekejaman yang ditampilkan di sini cukup berani, terutama adegan pembantaian di sel penjara wanita yang dilakukan dengan sistematis dan pastinya bakal menghibur para fans horor tipe slasher/gore.
Malignant: Ditayangkan dengan Dua Metode
Malignant sebenarnya adalah rencana yang sudah digodok sejak 2016 oleh James Wan, penulis naskah Akela Cooper dan istrinya, Ingrid Bisu (yang juga pernah berperan dalam film horor yang diproduseri James Wan, The Nun).
Naskah yang diadaptasi dari komik berjudul Malignant Man ini merupakan perpaduan dari genre horror yang biasa dikerjakan Wan, sekaligus bisa dikatakan memiliki unsur superhero, genre yang juga pernah digarap Wan lewat Aquaman.
Sekarang, Malignant direncanakan akan tayang di layar lebar pada akhir September 2021, dengan catatan bahwa kondisi pandemi Covid19 sudah memungkinkan untuk membuka bioskop.
Sementara itu, Malignant telah dirilis terbatas melalui platform streaming HBO Max, yang merupakan anak perusahaan dari Warner Brothers.
James Wan, Akela Cooper, dan Ingrid Bisu tertarik dengan premis di komiknya. Walau ceritanya tidak sama persis, tapi adaptasinya tetap menggunakan ide yang sama.
Adaptasi Malignant ini juga menggunakan latar film horor bergaya gothic klasik. Hal ini terlihat dari bangunan rumah sakit jiwa tempo dulu yang bentuknya lebih mirip dengan kastil para vampir.
Isi rumah sakit jiwa tersebut juga khas horror gothic kuno, lengkap dengan lorong-lorong gelap penuh sarang laba-laba, suara-suara erangan misterius, dan peralatan pengobatan yang lebih mirip dengan alat-alat penyiksaan.
Penutup
Secara keseluruhan, Malignant merupakan sajian horor yang unik dan berbeda di antara padatnya horor bertema arwah penasaran, eksorsisme, vampir, manusia serigala, dan rumah berhantu.
Pemilihan ide baru dan tidak biasa juga cukup berani diakukan James Wan, yang mungkin ingin menggarap sesuatu yang baru setelah merampungkan rentetan film-film dalam franchise The Conjuring.
Hasilnya ternyata cukup berhasil dan memberikan sesuatu yang menyegarkan bagi para fans film horor.
James Wan juga kembali ke awal, di mana ia dulu berhasil memulai franchise Saw yang merupakan pembaharu dalam genre gore saat itu. Malignant adalah wujud dari bakat James Wan meramu beberapa aspek horor menjadi kesatuan yang menakutkan dan mengerikan.
Malignant akan tayang di bioskop-bioskop dan bisa disaksikan melalui platform streaming HBO Max.