Review The Moon

Perjalanan Maut ke Bulan

review the moon gambar utama

Review The Moon –

Sutradara Kim Yong-hwa sudah mencatat sukses dengan film Along with the Gods 1 dan 2, Mr. Go dan 200 Pounds Beauty. The Moon adalah film garapan terbarunya.

Film ini mengisahkan tentang misi penyelamatan seorang astronot Korea yang sedang dalam misi pendaratan di bulan.

Misi mereka gagal setelah roket rusak berat dan dua astronot senior tewas secara mengenaskan akibat badai matahari, sesaat sebelum mereka harus mendarat di bulan.

Naskah film ini juga ditulis oleh Kim Yong-hwa. Sederet bintang besar Korea turut membintangi film ini.

Pemeran utamanya adalah anggota grup KPop raksasa, EXO, Do Kyung-soo, yang lebih dikenal dengan nama D.O. Selain itu, aktor watak Korea Sol Kyung-gu juga masuk dalam jajaran cast.

Selain mereka, tercatat nama-nama populer lainnya seperti aktris Kim Hee-Ae, Park Byung-eun dan Choi Byung-mo, merupakan wajah-wajah tidak asing bagi penggemar drakor.

Ada juga penampilan khusus dari tiga bintang besar Lee Sung-min, Kim Rae-won, dan Lee Yi-kyung. Mereka meninggalkan kesan mendalam walau penampilannya tidak terlalu banyak.

Sushi sudah menyiapkan review The Moon, yang diputar di jaringan bioskop XXI. Simak review The Moon berikut ini sebelum menontonnya, gengs!

 

Sinopsis

Korea Selatan berambisi menjadi negara kedua yang berhasil mendaratkan awak di bulan. Misi mereka gagal di percobaan pertama saat roket yang diluncurkan meledak sebelum mencapai orbit.

Akibatnya, Korea Selatan dikeluarkan oleh asosiasi luar angkasa yang terdiri dari negara-negara besar. Tidak putus semangat, Pusat Riset Luar Angkasa Korea terus menyempurnakan program mereka.

Akhirnya, Korea Selatan siap meluncurkan proyek pendaratan bulan pertama mereka. Walau berdiri sendiri tanpa diketahui dan didukung negara mana pun, mereka menjadwalkan agenda tepat waktu.

Setelah misi berhasil, tiga astronot berhasil mencapai orbit pendaratan bulan mereka. Masalahnya, badai matahari menghantam tanpa perkiraan sebelumnya.

Kerusakan yang dihasilkan benar-benar fatal. Bukan hanya roket yang hancur, tapi dua dari astronot senior juga tewas secara tragis. Hal ini menyisakan satu astronot yang baru pertama kali ikut misi.

Pusat Riset Luar Angkasa Korea harus membawa satu-satunya penyintas mereka pulang. Tapi, dengan roket yang rusak di sana-sini, mereka membutuhkan direktur riset mereka yang sudah pensiun.

 

Thriller dengan Nuansa Drama Kental

Sudah menjadi ciri khas film-film Korea, bahwa mereka tidak pernah absen memasukkan unsur drama yang kental. Bahkan dalam thriller survivor seperti The Moon, nuansa drama sangat terasa.

Ketegangan berhasil dibangun dengan baik sejak awal. Pemberian latar belakang para karakter, walau singkat, tapi cukup jelas dan kuat.

Hal itu menyebabkan hubungan antar karakter dan interaksinya memiliki chemistry yang kuat, walau banyak adegan melakukan komunikasi jarak jauh lewat monitor.

Latar belakang konflik yang dibuka perlahan tentang apa yang sebenarnya terjadi di misi pertama yang gagal menambah dalam konflik emosi yang terjadi di sepanjang film.

Ramuan khas Korea yang bisa dengan efektif memadukan rentetan adegan menegangkan, lalu diseling dengan dialog-dialog yang menyesakkan dan memicu air mata sangat dominan di sini.

 

Akting Prima dan Menyentuh

D.O yang sudah cukup lama wara-wiri, baik di layar kaca maupun layar lebar, membuktikan sekali lagi bahwa ia tidak hanya punya suara emas tapi juga kemampuan akting yang mumpuni.

Kepiawaiannya berakting di berbagai ragam peran membuatnya dengan mulus adu akting dengan aktor-aktor yang lebih senior seperti Sol Kyung-gu.

D.O sangat meyakinkan saat mengekspresikan emosi keputusasaan, ketakutan, kepanikan, dan kesedihan.

Sebagai astronot yang harus bertahan di situasi dan kondisi yang begitu mengerikan, ia berhasil menampilkan akting yang maksimal.

Begitu juga dengan Sol Kyung-gu yang kemampuannya tidak diragukan lagi. Aktor watak ini memerankan direktur Pusat Riset Angkasa Luar Korea yang terlibat pada kegagalan misi sebelumnya.

Misi baru ini tidak hanya jalan baginya untuk menebus kesalahan, tapi juga memaksanya untuk menghadapi trauma dan beban yang selama ini ia simpan sejak kegagalan misi pertama.

Para cast lainnya juga tampil baik sesuai porsi masing-masing. Penampilan beberapa cameo bintang besar, walau hanya sebentar, bisa meninggalkan kesan dan emosi yang mendalam.

 

Teknik Spesial dan Sinematografi Meyakinkan

Korea Selatan mungkin menjadi negara dengan kemajuan industry perfilman terdepan di Asia saat ini. Genre-genrenya semakin bervariasi dan produksinya juga bermutu tinggi.

Genre survival thriller dengan latar luar angkasa membutuhkan ketelitian dan kerapihan desain produksi. Begitu juga polesan special effect dan CGI yang harus terlihat sempurna.

Untuk The Moon, kualitasnya sudah bisa disetarakan dengan film First Man atau Apollo 13 produksi Hollywood. Lansekap bulan yang tandus, indah sekaligus mengerikan tampak asli.

Teknis saat roket mendarat, rover melintasi medan penuh kawah, dan saat astronot terbanting-banting di dalam roket rusak benar-benar memberi suasana mencekam dan menegangkan.

Namun, segala kecanggihan teknologi ini juga didukung dengan naskah yang rapi dan penceritaan yang memiliki tempo pas tanpa bertele-tele.

 

Kesimpulan

Film ini memiliki paket cukup lengkap. Sebagai thriller survival, kisahnya menghadirkan ketegangan yang luar biasa, tapi karena diseling dengan drama yang menyentuh, hal itu tidak menjadi jenuh.

Pihak-pihak yang awalnya ingin menyimpan rapat-rapat kemajuan mereka dalam eksplorasi angkasa luar, ditambah dengan berbagai kepentingan politik, mengancam misi penyelamatan ini.

Namun, pesan yang dicoba sampaikan dalam film ini adalah, manusia pada dasarnya memiliki hati Nurani. Hati-hati yang terketuk dengan sekejap bisa mengubah keadaan.

Karena pada dasarnya, dengan segenap perbedaan, perselisihan, dan rasa gengsi, ada satu hal yang lebih penting di atas segalanya. Hal itu bernama kemanusiaan.

 

Naskah: 8/10

Sinematografi: 8/10

Akting: 9/10

Special Effect/Desain Produksi: 8/10

Exit mobile version