“Ketika orang asing datang dan sebuah azimat kuno dihancurkan; roh jahat sudah dilepaskan, sesosok iblis yang haus darah.”
Demikianlah bunyi dialog favoritku mengenai film The Unholy. Diadaptasi dari kisah asli novel berjudul Shrine karya James Herbert yang terbit pada tahun 1983, Sam Raimi dan Evan Spiliotopoulos berhasil menghadirkan The Unholy sebagai film horror pertama di tahun 2021, yang rilis selepas pandemi dan memiliki poster yang cukup unik.

Kesan artistik dari poster The Unholy adalah gambaran sisi lain dari Virgin Mary’s Statue yang memiliki refleksi sesosok entitas gaib yang menyerupainya.
Sebuah visualisasi grafis yang mewakili gambaran bahwa; diluar sana, entitas seperti ‘mereka’ sudah berevolusi, bahkan mampu menyerupai manusia atau objek apapun persis seperti wujud aslinya!
Hmmm… kamu pasti baru tahu kan?
Penjelasan lengkapnya bisa kamu baca dalam artikel The Nun, yang telah rilis bertepatan dengan foto-foto first look dari film The Conjuring 3 yang akan hadir di bioskop bulan Juni mendatang.

Sekarang, kamu pasti penasaran kan tentang seperti apa kah The Unholy, dan apa saja hal-hal yang mengejutkan dari film ini? Yuk, kita bedah satu-persatu!
Sinopsis
The Unholy adalah film horror supernatural, yang menceritakan tentang kisah petualangan magis seorang mantan jurnalis bernama Gerry Fenn (Jeffrey Dean Morgan). Dalam misinya untuk mencari foto terbaik di Banfield, ia dengan sengaja memecahkan sebuah boneka misterius di dekat area gereja tempatnya berkunjung.
Sejak saat itu, keanehan dan keajaiban mulai nampak dari seorang gadis bisu tuli bernama Alice Pagett (Cricket Brown), yang tiba-tiba bisa berbicara setelah mengaku bertemu dengan ‘Bunda Maria’. Benarkah mujizat itu datang dari sang Perawan Suci, atau malah datang dari sesuatu yang lebih jahat?
Mahakarya Baru Sam Raimi
Sam Raimi sudah lama kita kenal sebagai sutradara dari Spideman trilogy yang diperankan oleh Tobey Maguire, dan baru-baru ini ia dipercaya pula membawakan Doctor Strange in The Multiverse of Madness, yang konon termasuk dalam film MCU pertama yang bergenre horror.
Tentunya, kita semakin yakin bahwa The Unholy yang berada dalam naungannya, pasti memiliki ciri khas cerita yang amat berbeda. Kelihaian tangan dari Evan dan kepercayaan yang diberikan Sam Raimi, akhirnya melahirkan film ini secara perdana di bioskop pada tanggal 2 April 2021, yang tentunya akan membuat film ini sangat bekesan karena bertepatan dengan Jumat Agung.
Dengan menyuguhkan adegan jumpscare yang minim dan mudah ditebak, Evan berhasil menciptakan suasana kengerian tersendiri dalam film The Unholy. Jadi, buat penonton yang gampang kaget dan takut, udah bisa siap-siap tutup mata dan tutup telinga sebelum hantunya keluar. 😜
Menariknya dari kisah ini, Evan sangat cerdas dalam menggabungkan antara fakta menarik, mitos-mitos buatan dan juga visualisasi penggambaran ‘fake Virgin Mary’ yang dirasa cukup meyakinkan penonton pada awal film.

Suasana hadirnya mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Alice, terasa nyata dan meyakinkan, hingga penduduk Banfield bertekuk lutut dan berdoa ‘Hail Mary’. Namun mereka tidak sadar, patung Virgin Mary di dalam gereja sedang meneteskan air mata darah; yang menurut kepercayaan kuno memiliki arti ‘pertanda akan terjadinya bencana besar‘.
Pastur Hagan, paman Alice, tentunya ikut percaya tentang mukjizat itu pada awalnya. Namun setelah menemukan sebuah boneka ‘Kern’ di dekat pohon misterius dan menyaksikan sendiri sosok ‘Maria’ di balik tubuh Alice, Pastur Hagan menjadi ragu bahwa keajaibain-keajaiban itu bukanlah mukjizat, namun sebuah kutukan.
Review Film The Unholy
Penghakiman Penyihir Banfield
Salah satu adegan favoritku dalam The Unholy adalah , tragedi penghakiman penyihir Banfield; dimana seorang wanita digantung di sebuah pohon dekat gereja dan wajahnya dipantek paku dalam topeng berwajah Bunda Maria.
Adaptasi adegan tersebut, serupa dengan cara pengadilan penyihir dalam Salem Witch Trials dan juga hukuman penyihir di Eropa.
Adegan favorit yang cukup ngeri ya teman-teman? Hahaha. 🤣
Tetapi itu lah alasan pertama mengapa penulis menggemari film The Unholy, bahkan sampai nonton dua kali!
Tradisi penghakiman penyihir masa lalu, merupakan peristiwa sejarah yang selalu menarik untuk di gali. Apalagi, masyarakat jaman dulu belum bisa membedakan yang mana penyihir asli dan mana yang seorang dokter.
Mereka sedikit brutal menggunakan cara penenggelaman ke dalam sungai, atau dibakar hidup-hidup bila terbukti memiliki tanda penyihir. Nah, di dalam tradisi yang dilakukan di Banfield, iblis dan roh jahat yang mendiami tubuh orang yang terbukti melakukan praktek sihir, dikurung dalam sebuah boneka porselen yang dikenal dengan nama ‘Kern Babies’.
Boneka Kern Babies Pembawa Keberuntungan?
Felicity Abbott yang duduk di kursi Desainer Produksi menyebutkan, bahwa Kern Babies yang ia ciptakan berdasarkan legenda dari Skotlandia. Tradisi di sana menyebutkan bahwa para petani Celtic mengubur totem di ujung ladang mereka, agar membawakan keberuntungan bagi lahannya.
Hal ini tentunya mirip dengan kisah dari batu Citrine dalam WW84, dan juga boneka peri yang sempat viral di jejaring sosial Facebook beberapa bulan lalu. Ketiganya dipercaya memiliki makna yang serupa; yakni mampu membawakan keberuntungan pada pemiliknya dan menjadi magnet rejeki baginya.
Ditambahkan dengan ide dari Evan Spiliotopoulos, makna dari Kern babies menjadi begitu luas:
“Boneka itu akan menyerap semua energi negatif di sekitarnya, dan daerahnya akan dibersihkan dari pengaruh roh jahat.”
Kern Babies dalam tradisi Celtic, terbuat dari batang jagung dan gandum yang ditenun. Sedangkan yang digunakan dalam set film, merujuk pada boneka Queen Anne yang adalah boneka dengan kepala terbuat dari porselen.
Tangan dan kaki boneka itu terbuat dari kayu dan harus diukir di beberapa bagian, untuk membedakan dengan Kern Babies yang lain. Juga sebagai tanda bahwa boneka itu dikhususkan untuk adegan mengurung roh jahat.
31 Februari 1845? Memangnya beneran Ada?
Hayooo … siapa di sini yang juga ikutan mencari tanggal 31 Februari 1845 di browser??? 😜
Apa udah ketemu? Pasti enggak kan? Hahaha. 🤭
Tahun 1845 memang termasuk dalam salah satu tahun yang cukup banyak membawa kabar duka. Banyak kapal-kapal yang karam, dan juga kejadian buruk menimpa beberapa negara di seluruh dunia.
Lalu bagaimana Evan dan Sam Raimi menciptakan tanggal khusus di 1845, yang ternyata bukan tahun kabisat?
Riset penulis tentang kebenaran tanggal 31 Februari 1845, mengarah pada artikel yang juga menjadi sumber informasi tentang dibuatnya Kern babies.
Menurut Evan, tanggal tersebut ia ambil dari sebuah batu nisan di Carolina Selatan, yang menurut informasi penduduk setempat adalah kuburan dari seorang penyihir.
Bila pembaca ingin tahu dan menghitung menggunakan kalender masehi yang kita miliki saat ini, 31 Februari jatuh pada tanggal 2 maret pukul 00.00 tepat dan tanggal tersebut adalah mitos buatan dari Evan untuk kepentingan film The Unholy.
Lantas, mengapa harus di tanggal 31 Februari?
“Alasannya adalah, ketika anda meletakkan tanggal yang mustahil pada kuburan makhluk jahat; entitas itu tidak akan mampu kembali lagi, karena tanggal itu tidak akan pernah terjadi”
Begitulah yang diungkapkan Evan Spiliotopoulos. Jadi, sekarang kamu bisa tidur nyenyak dan nggak perlu bingung mencari sumber dari tanggal keramat tersebut.
Spoiler: Mengapa Entitas Itu Mampu Menirukan Bunda Maria?

Lewat kalimat inter meas Infontes vivo yang bermakna ‘aku akan hidup lewat anak-anakku’ yang ditulis dalam arsip tua yang dibaca oleh Gerry Fenn, jelas membuka clue bahwa Alice Pagett adalah keturunan langsung dari Maria Elnor; entitas yang meyamar menjadi sosok Perawan Maria.
Dalam arsip tersebut dijelaskan, Maria Elnor adalah seorang penyihir yang diadili pada tragedi 31 Februari 1845. Ia dihukum gantung dan wajahnya dipaku dalam sebuah topeng berwajah Bunda Maria, dan tubuhnya dibakar.
Abu serta roh-nya disegel dalam Kern Babies yang sudah dipecahkan Gerry Fenn. Maria Elnor dihukum, karena terbukti menyerahkan jiwanya sebagai mempelai setan dan melakukan mujizat-mujizat palsu yang berujung petaka.
Rohnya terbebas dan ia menginginkan semua orang memandangnya, dan menyerahkan jiwa mereka padanya. Tidak salah bila umat menyebut ia “Bunda Maria”, karena memang ia bernama Maria Elnor. Jadi, terjawab sudah alasan mengapa Alice yang dipilih sebagai inangnya, karena Alice Pagett adalah keturunan langsung dari Maria Elnor.
Sebagai penyihir yang menjadi roh jahat, Maria Elnor akhirnya hancur setelah menyerang Alice. Alasannya tidak lain adalah, karena penyihir tidak bisa melukai garis keturunannya sendiri, sekaligus karena Alice beriman kepada Perawan Maria juga yang menyebabkan Maria Elnor akhirnya tersegel selamanya.
Penutup
Bagaimana, menarik sekali kan film arahan Sam Raimi yang satu ini?
Pesan moral dalam film ini, sesuai dengan ucapan seorang peternak ‘sapi Metalica’ kepada Gerry Fenn:
“Ketika Tuhan membangun sebuah gereja, Iblis membangun kapel di sebelahnya; jadi, berhati-hatilah kepada siapa kamu berdoa.”
Jadi, bila kita memiliki keyakinan yang kuat akan suatu hal, percayalah kepada hati nuranimu. Karena hanya itu lah yang mampu menunjukkanmu makna dari kebenaran sejati yang sebenarnya.
Nantikan terus update dariku dan sampai ketemu dalam ulasan The Conjuring 3 yang tayang bulan Juni mendatang! 😉