Trilogi The Lord of the Rings adalah tiga film berseri yang diadaptasi dari literatur klasik karya J.R.R Tolkien. Trilogi ini disutradarai oleh Peter Jackson.
Ada 3 Urutan Trilogi The Lord of the Rings, Ketiga film ini berjudul sama dengan masing-masing bukunya. Dibuka dengan film pertama berjudul The Fellowship of the Ring (2001), berlanjut dengan The Two Towers (2002), dan ditutup dengan The Return of the King (2003).
Seluruh produksi dan pengambilan gambarnya dilakukan di New Zealand. Proses pembuatan ketiga film ini dimulai dari tahun 1999 hingga 2004, dengan budget sebesar 281 juta dolar AS.
Trilogi ini dibintangi oleh aktor dan aktris dari berbagai negara seperti Elijah Wood, Ian McKellen, Liv Tyler, Viggo Mortensen, Sean Astin, Cate Blanchett, John Rhys-Davies, Christopher Lee, Billy Boyd, Dominic Monaghan, Orlando Bloom, Hugo Weaving, Andy Serkis dan Sean Bean.
Trilogi The Lord of the Rings adalah tiga dari film terbesar dan terpenting yang pernah dibuat sepanjang sejarah perfilman dunia. Ketiga film ini bukan hanya epic dari segi produksi tapi juga dari isi naskah dan penokohannya, Jadi tidak heran Trilogi The Lord of the Rings masuk dalam jajaran film terbaik Dunia
Ketiga filmnya berhasil memperoleh pendapatan lebih dari 2.991 miliar dolar AS secara global. Selain aspek teknisnya yang sangat mendetil dan artistik, cerita juga menyentuh nurani dan punya koreografi perang kolosal yang spektakuler.
Kedalaman emosi dan pesan moral dari novelnya aslinya berhasil disampaikan secara utuh dalam ketiga filmnya. Trilogi ini meraih 30 nominasi dalam penghargaan Academy Awards, dan memenangkan 17 di antaranya.
Bagi kalian penggemar berat semesta ‘Dunia Tengah’, mungkin sudah hafal di luar kepala 3 urutan trilogi The Lord of the Rings ini.
Namun, bagi kamu-kamu yang belum pernah menonton trilogi ini, berikut adalah 3 urutan trilogi The Lord of the Rings.
The Fellowship of the Ring (2001)
https://www.youtube.com/watch?v=aStYWD25fAQ
Sauron yang ingin menjajah seluruh dunia menciptakan cincin sakti berkekuatan jahat. Namun, ia berhasil dikalahkan oleh persekutuan manusia dan peri. Akan tetapi, Sauron tidak sepenuhnya hilang.
Cincin itu menghilang selama ratusan tahun, hingga ditemukan oleh Bilbo Baggins, seorang hobbit, yang menyimpannya secara diam-diam. Hal itu berubah saat pendukung Sauron mulai beraksi membangkitkan Tuan mereka kembali.
Saruman, seorang penyihir jahat pendukung Sauron, mengirim sepasukan Ring-Wraiths untuk mencari cincin tersebut. Bilbo menyerahkan cincin tersebut kepada keponakannya Frodo.
Frodo, ditemani ketiga temannya, Sam, Merry, dan Pippin kebingungan apa yang harus mereka lakukan dengan cincin tersebut. Untung, mereka dibantu seorang penyihir dan sahabat lama Bilbo, Gandalf.
Gandalf menyuruh keempat Hobbit tersebut untuk pergi bertemu dengan Lord Elrond, di negri para peri bernama Rivendell.
Perjalanan ke Rivendell pun penuh marabahaya karena para Ring-Wraiths terus memburu Frodo. Mereka adalah makhluk setengah hidup yang bisa merasakan keberadaan cincin tersebut.
Di tengah perjalanan, Frodo terluka dan para hobbit nyaris celaka oleh Ring Wraiths, jika tidak ditolong oleh seorang lelaki misterius bernama Strider. Strider sendiri sebenarnya bukanlah sosok sembarangan. Ia memiliki rahasia penting yang bisa mengancam Sauron.
Mereka akhirnya sampai di Rivendell, dan hasil rapat konsul dari berbagai perwakilan makhluk di Dunia Tengah, diputuskan Frodo akan didampingi delapan orang hingga sampai ke Gunung Kiamat, di Mordor.
Selain Gandalf, Strider (yang bernama asli Aragorn) dan keempat Hobbit tadi, bergabung juga seorang ksatria dari Gondor, Boromir, peri jago panah Legolas dan kurcaci bernama Gimli.
Mereka harus pergi ke sarang persembunyian Sauron itu, karena cincin tersebut hanya bisa dihancurkan di tempat ia ditempa, yaitu dalam api Gunung Kiamat. Sedangkan tempat itu dikuasai makhluk orcs, anak buah Sauron.
Di akhir film, mereka diserang pasukan Uruk Hai, yang didalangi oleh Saruman. Kesembilan pembawa cincin tersebut terpecah, tercerai-berai. Bagaimana dengan kelanjutan nasib mereka? Akankah misi untuk menghancurkan cincin sakti itu gagal?
The Two Towers (2002)
https://www.youtube.com/watch?v=LbfMDwc4azU
Melanjutkan kisah di akhir film pertama, film ini memiliki tiga jalur cerita. Cerita pertama mengikuti Frodo, Sam dan Gollum, hobbit yang memiliki kelainan jiwa akibat terlalu lama memegang cincin sakti itu, yang melanjutkan perjalanan ke Mordor.
Cerita kedua mengikuti Aragorn, Legolas, dan Gimli yang hendak mencari Merry dan Pippin. Kedua hobbit itu disandera oleh pasukan Uruk Hai. Namun, rupanya, mereka berhasil melarikan diri.
Cerita ketiga mengikuti kisah Merry dan Pippin. Setelah berhasil kabur dari para Uruk Hai, mereka memasuki hutan keramat, Fangorn. Di hutan ini, mereka berkenalan dengan ent, penunggu hutan, bernama Treebeard.
Perjalanan Aragorn, Legolas dan Gimli mempertemukan mereka dengan para Rohirim, dari kerajaan Rohan yang dipimpin oleh Raja Eomer. Raja mengkhawatirkan rakyatnya karena pasukan Uruk Hai akan menyerang.
Di akhir film ini, semua kekuatan bermuara di Helm’s Deep, benteng Rohan, tempat pertempuran pertama berlangsung. Pasukan Rohan yang hanya berjumlah beberapa ratus orang, harus melawan ratusan ribu pasukan Uruk Hai.
Pertempuran Helm’s Deep disebut-sebut sebagai salah satu adegan perang terbaik sepanjang sejarah perfilman, dan hanya dikalahkan dengan adegan pertempuran-pertempuran di film ketiga trilogi ini.
Sementara itu, Frodo, Sam, dan Gollum akhirnya sampai di perbatasan menuju Mordor.
The Return of the King (2003)
https://www.youtube.com/watch?v=r5X-hFf6Bwo
Film yang memiliki semua aspek terbaik ini menutup trilogi Lord of the Rings dengan megah. Dengan durasi hampir empat jam, jarang ada film yang memiliki skala sebesar ini.
Sauron sudah menyiapkan bala tentara untuk menggempur semua sisa-sisa peradaban manusia dan berniat untuk melenyapkan kemerdekaan seluruh makhluk di Dunia Tengah selamanya.
Setelah Rohan berhasil memukul mundur pasukan Uruk Hai, Gandalf berhasil menggabungkan kekuatan Rohan dengan kerajaan Gondor, yang merupakan garda terdepan antara dunia bebas dengan Mordor.
Aragorn, yang merupakan pewaris takhta sah dari kerajaan Gondor, akhirnya menerima siapa dirinya dan dengan suka rela memimpin peperangan dengan berani.
Sementara itu, Frodo menghadapi ancaman maut saat ia sudah mulai memasuki Mordor. Selain ancaman yang berada di dalam Mordor, ia juga harus menghadapi Gollum dan siasat liciknya, serta kesetiaan Sam yang diuji.
Separuh akhir film ini hanya berisi dengan adegan pertempuran. Pertama adalah pertempuran di Osgiliath, lalu dilanjutkan dengan pertempuran di Padang Pelennor yang sangat spektakuler, dan ditutup dengan pertempuran akhir di depan Gerbang Hitam Mordor yang benar-benar heroik dan mengharukan.
Trilogi The Hobbit Sebagai Pelengkap
Trilogy The Lord of the Rings memang berada di level yang berbeda dengan film manapun dalam genre epic fantasy. Belum ada yang bisa menyaingi kesempurnaan trilogi ini.
Jika kamu mau tuntas mendalami saga dari Dunia Tengah, tidak ada salahnya kalian juga menonton trilogi The Hobbit, yang merupakan prekuel dari trilogi The Lord of the Rings.
The Hobbit juga disutradarai oleh Peter Jackson dan dibagi menjadi tiga film. An Unexpected Journey, The Desolation of Smaug dan The Battle of the Five Armies.
Trilogi prekuel ini mencerita petualangan Bilbo Baggins muda, Gandalf, dan tiga belas kurcaci yang dipimpin oleh raja kurcaci Thorin Oakenshield, yang ingin merampas kembali kerajaan mereka, Erebor.
Erebor dikuasai oleh seekor naga mabuk emas bernama Smaug. Film ini juga menceritakan asal usul bagaimana cincin sakti itu bisa berpindah tangan dari Gollum ke Bilbo.
Penutup
Marathon trilogi The Lord of the Rings memang berat, karena durasinya yang tidak main-main. Rata-rata setiap film panjangnya sekitar tiga jam, dan film ketiga malah lebih dari tiga jam.
Apalagi jika ditambah dengan trilogi prekuelnya yang nyaris sama panjangnya. Menyelesaikannya memang merupakan tantangan tersendiri.
Akan tetapi, jika kalian bisa menonton seluruh saga secara utuh, hal itu bisa membuka cara pandang kita. Kita akan lebih menghargai nilai-nilai luhur kepahlawanan, kemanusiaan, lesetiaan, dan persahabatan.
Selain itu, kita juga bisa menghargai kemanuan dunia perfilman sekarang, yang sedikit banyak dipengaruhi oleh trilogi The Lord of the Rings ini.
Tidak percaya? Silakan ditonton dulu ya, gaes!