Thor menjadi sosok pahlawan dari Marvel Cinematic Universe yang lain dari pada yang lain. Sejauh ini, baru Thor yang memiliki empat film solo, terbanyak dari film-film solo superhero Marvel lainnya. berikut adalah Review Thor Love and Thunder
Dewa Petir ini masih diperankan oleh Chris Hemsworth, yang kelihatannya bakal sulit digantikan oleh aktor lain. Hemsworth tercatat sudah tampil dalam delapan film produksi MCU.
Selain dalam filmnya sendiri yaitu Thor, The Dark World, dan Ragnarok, Thor juga muncul di film The Avengers, The Avengers Age of Ultron, The Avengers Infinity War, dan The Avengers Endgame.
Thor Love and Thunder menjadi film keempat yang dirilis dalam fase empat Marvel Cinematic Universe. Kelanjutan superhero asal Asgard ini tentunya sudah ditunggu oleh para penggemarnya.
Kali ini, Thor Odinson bertualang di luar angkasa dan harus menghadapi musuh baru, yaitu Gorr The God Butcher, dewa yang membunuhi dewa-dewa lain.
Sushi akan mengulas review Thor Love and Thunder untuk kamu semua yang sudah tidak sabar untuk menonton. Bagaimana filmnya? Seru nggak ya?
Simak yuk, review Thor Love and Thunder berikut!
Sinopsis Thor Love and Thunder
Gorr (Christian Bale), murka terhadap para dewa akibat kematian anak perempuannya, bersumpah akan membunuh semua dewa di alam semesta. Ia dikenal dengan julukan The God Butcher.
Setelah perang melawan Thanos usai dan mereka menang, Thor (Chris Hemsworth) bergabung dengan Guardians of the Galaxy (masih diperankan oleh tim Guardians of the Galaxy lama).
Bersama, mereka menjelajah angkasa luar dan membantu banyak peradaban alien. Mereka sering membantu alien yang butuh pertolongan dengan cara berperang.
Di sisi lain, kekasih Thor, fisikawan Jane Foster (Natalie Portman), menderita kanker stadium empat dan sekarat. Akan tetapi, kekuatan Mjolnir, palu milik Thor yang sudah hancur, memanggilnya.
Saat Gorr menyerang Asgard dan dihadang Valkyrie (Tessa Thompson), Thor kembali bergabung. Bersama Jane, yang kini menguasai kekuatan Thor lewat Mjolnir, mereka membela Asgard.
Bagaimana jadinya pertempuran antara Thor, Jane, dan Valkyrie melawan Gorr yang sangat kuat dan penuh amarah?
Apakah Thor bisa menyelamatkan mereka dan membuktikan ketangguhannya sebagai dewa?
Setting Cerah Penuh Warna
Sutradara Taika Waititi, yang juga menyutradarai Thor Ragnarik, kembali ke bangku sutradara. Ciri khas Waititi terlihat jelas dalam Thor Love and Thunder yang penuh warna cerah.
Oh ya, Waititi juga tampil di dalam film ini sebagai Korg, alien yang berbentuk bebatuan. Ia adalah rekan dan teman Thor yang setia.
Waititi menyisipkan berbagai humor yang sangat mengena dengan karakter dan pembawaan Thor. Thor memang perkasa dan berani, tapi seringkali bertingkah polos dan kekanakan.
Latar yang digunakan lebih bervariasi karena di film ini Thor mengunjungi berbagai tempat di alam semesta yang dihuni para dewa. Waititi cukup setia menggunakan referensi dari komik Thor.
Berbagai alien dan dunia-dunia fantastis para dewa di komik tergambar dengan jelas dan cukup akurat di dalam film ini. Selain itu, nuansa yang disajikan juga sangat rock and roll, mirip Ragnarok.
Waititi menggunakan banyak music-musik rock klasik seperti Guns ‘n’ Roses, Dio, dan bahkan lagu dari grup pop 70-an ABBA juga muncul menyemarakkan suasana film.
Sinematografinya memanjakan mata dan adegan aksinya juga cukup seru. Walau cukup banyak pertarungan, tapi levelnya masih aman ditonton oleh anak-anak berusia 13 tahun ke atas.
Sisipan Komedi dan Percintaan
Salah satu ciri khas dari karakter Thor memang faktor komedinya. Hemsworth menginterpretasikan karakter Thor sebagai dewa yang seringkali salah kaprah saat berinteraksi dengan manusia.
Hal ini masih dipertahankan Waititi, yang menulis naskah Love and Thunder bersama Jennifer Kaytin Robinson. Unsur komedinya masih kental seperti Ragnarok, tapi banyak juga percintaannya.
Dimulai dari koreografi tarungnya yang kocak dan nyeleneh, Love and Thunder kerap mengundang tawa. Dua ekor kambing raksasa yang hobi menjerit-jerit menjadi kelucuan sendiri.
Thor dan Jane menjalin kembali hubungan cinta mereka yang sempat kandas. Kecemburuan yang lucu datang justru dari senjata-senjata mereka seperti Warhammer yang cemburu pada Mjolnir.
Tema cinta antara ayah dan anak juga masuk dalam lini cerita yang diwakili oleh Gorr. Ia menjadi penuh dendam kesumat semata-mata karena rasa sedih akibat kehilangan anak perempuannya.
Plot film yang sebenarnya sederhana dan tidak menawarkan sesuatu yang baru ini terasa tetap bisa dinikmati. Penceritaannya lancar dan tidak memaksa untuk menyajikan sesuatu yang serius.
Penampilan Prima Para Pemain
Penonton bisa merasakan atmosfer positif dan riang selama menonton film ini akibat performa dari para pemeran. Terlihat bahwa semua aktor dan aktris bersenang-senang saat sedang syuting.
Hal ini diperkuat dengan baiknya chemistry yang terjalin antara pemeran utama Chris Hemsworth dan Natalie Portman, juga interaksi mereka dengan Tessa Thompson dan para pemeran lain.
Hubungan Thor dengan para Guardians of the Galaxy juga menarik perhatian walau hanya tampil di awal film. Mereka bahu membahu membantu memerangi alien jahat dalam petualangannya.
Kekompakan ini juga dihiasi dengan sedikit rasa kurang percaya diri yang dialami Star Lord (Chris Pratt). Ia kerap ragu akan siapa yang lebih tampan, dirinya atau Thor.
Adu akting antara Chris Hemsworth dengan aktor antagonis utama, Christian Bale juga seru. Hemsworth tidak terlihat gamang berperan di hadapan Bale yang sudah berpengalaman.
Kehadiran Aktor Berkelas Christian Bale
Tokoh antagonis di Thor Love and Thunder diperankan oleh aktor besar peraih Oscar, Christian Bale. Aktor asal Welsh ini sebelumnya pernah memerankan si Ksatria Kegelapan, Batman.
Hadirnya Bale sebagai tokoh penjahat di Thor Love and Thunder berhasil memberikan kelas tersendiri bagi film ini. Penampilannya yang selalu memukau membuat Gorr sangat menyeramkan.
Bale, walau tidak memiliki porsi terlalu banyak di dalam film ini, tetap memberikan performa terbaiknya di setiap adegan.
Karakternya yang abu-abu berhasil menciptakan simpati walau perannya antagonis.
Di akhir kisah, penonton bisa menangkap bahwa pada intinya, Gorr hanyalah seorang ayah yang sedang berduka.
Sedangkan Thor kini sudah sangat manusiawi, terlihat dari perasaannya terhadap Jane.
Penampilan fisik Gorr sendiri diubah sehingga berbeda dengan gambaran di komik. Karena, Gorr di komik juga mirip dengan karakter Lord Voldemort dari saga Harry Potter.
Kesimpulan
Sebuah film superhero yang menghibur, lucu, manis, dan memiliki banyak momen epic sekaligus mengharukan. Musik, kostum, dialog yang renyah serta humor yang pas berpadu dengan baik.
Tema percintaan antara Thor dan Jane, juga rasa cinta ayah-anak antara Gorr dan putrinya berhasil mengembuskan jiwa ke dalam film ini.
Dengan durasi yang tidak terlalu panjang, penceritaannya menjadi pas dan tidak bertele-tele.
Selain itu, para penggemar film tentu akan cukup jeli menandai berderet cameo bintang besar yang ikut tampil di dalam film ini.
Hal itu saja sudah menjadi daya tarik tersendiri di Thor Love and Thunder.
Bagi para penggemar komik dan film Marvel, jangan ditunda lagi. Segera saksikan Thor Love and Thunder di bioskop-bioskop kesayangan kamu ya!