Tahun baru, saatnya cari referensi film baru. Layanan streaming berbayar Netflix baru aja menambah film baru yang cocok ditonton di awal tahun 2022 ini, yaitu Happy Old Year.
Biasanya, tahun baru identik dengan menyusun rencana-rencana baru. Salah satu film Thailand romantis terbaik ini mengambil genre yang sempat booming, yaitu decluttering alias menyortir barang lama.
Memilih barang yang akan disimpan dan dibuang bukan pekerjaan mudah, apalagi yang sudah ada bertahun-tahun.
Aktivitas berbenah bukan sekedar pengisi waktu luang atau sebatas membuang barang yang tidak terpakai. Dari decluttering, kita bisa mengingat kembali beragam memori, emosi, dan rasa yang pernah dilalui.
Film Happy Old Year ini dibintangi beberapa artis kenamaan yang tidak asing bagi pecinta film Thailand. Yang pertama ada Chutimon Chuengcharoensukying yang sukses bermain di Bad Genius. Lalu aktor Sunny Suwanmethanontikut ambil peran. Sebelumnya, Sunny sukses berakting di film I Fine… Thank You… Love you.
Sebelum nonton filmnya, baca dulu sinopsis film Happy Old Year di bawah ini.
Sinopsis Happy Old Year (2019)
Jean baru saja kembali ke Thailand setelah sebelumnya tinggal dan bekerja di Swedia. Ia bekerja sebagai interior designer, Jean diminta pihak perusahaan tempatnya bekerja untuk membuat kantor fisik. Hal ini apabila ada klien yang akan datang serta hal formal lainnya.
Rumah orangtua Jean berupa ruko dan pernah digunakan sebagai toko alat musik. Jean berpikir menggunakan lantai satu sebagai kantor dan lantai dua untuk tempat tinggal keluarga, plus lokasinya yang strategis.
Rumahnya sendiri penuh dengan barang-barang lama dan harus dibenahi agar mendapatkan ruang yang lebih luas. Demi mendapatkannya, Jean berniat membuang barang-barang lama yang sudah tidak digunakan.
Jean menyukai gaya desain minimalis, sebisa mungkin barang-barang lama yang sudah terlalu menumpuk dibuang saja. Jean hanya memiliki waktu sebulan untuk merapikannya sebelum memulai proyek baru.
Awalnya proses berbenah berjalan biasa saja. Jean, dibantu adiknya Jay, membuang banyak barang. Ketika sedang menyortir, Jay menemukan tas kecil berisi kamera analog milik Jean yang merupakan hadiah dari Aim, mantan pacarnya. Jean sempat tertegun, namun lebih memilih membuangnya.
Setelah membuang barangnya, Jean malah balik membawa pulang seluruhnya dan membongkar kembali. Ia baru menyadari ada berbagai cerita dan kenangan yang telah dilalui di tiap barang. Jean memutuskan mengembalikan sebagian barang milik teman-temannya yang tertinggal, termasuk milik Aim.

Kamera Aim malah dikirim balik karena penerimanya menolak. Teman Jean menyarankan untuk bertemu Aim secara langsung agar Jean tidak lagi teringat masa lalu. Bertemu kembali dengan Aim setelah tiga tahun.
Jean meminta maaf karena pergi tanpa kabar dan tidak pernah membalas pesan apapun dari Aim. Keduanya berdamai, bahkan Jean juga berkenalan dengan Mi, pacar baru Aim.
Urusan mengembalikan barang lama mantan sudah selesai, tapi masalah Jean belum selesai. Barang-barang lain di rumahnya masih menumpuk.
Jean memutuskan untuk menjual sebagian ke kolektor barang antik. Ada satu grand piano yang belum dikeluarkan dari rumah dan Jean selalu mendapatkan penolakan dari ibunya.
Bagi ibunya Jean, piano itu terus mengingatkannya pada suaminya yang sudah pergi dan tidak akan pernah kembali. Piano itu bagi Jean dan Jay hanya akan mengingatkan pada kenangan pahit di masa lalu. Mereka ingin ibunya bisa melupakan ayah mereka yang tidak bertanggungjawab dan menata hidup yang lebih baik.
Jean akhirnya nekad menjual piano itu diam-diam. Ibunya marah, tapi Jean tetap teguh pada pendiriannya. Setelah banyak barang keluar dari rumahnya, Jean baru memahami emosi yang ia rasakan dari kenangan masa lalu melalui proses berbenah ini.
Detail Produksi
- Sutradara: Nawapol Thamrongrattanarit
- Penulis skenario: Nawapol Thamrongrattanarit
- Rumah produksi: Happy Ending Films, Very Sad Pictures
- Distribusi: GDH 559
- Durasi: 113 menit
- Tanggal rilis: 26 Desember 2019
Daftar Pemain
- Chutimon Chuengcharoensukying sebagai Jean
- Sunny Suwanmethanont sebagai Aim
- Sarika Sartsilpsupa sebagai Mi
- Apasiri Chantrasmi sebagai Jean’s Mother
- Thirawat Ngosawang sebagai Jay
Review Film Happy Old Year (2019)

Istilah decluttering yang populer setelah kemunculan Marie Kondo, seorang konsultan tata ruang, menjadi gaya hidup baru masa kini. Bergaya hidup minimalis, hanya menyimpan barang yang diperlukan dan berterima kasih pada barang lainnya yang sudah tidak terpakai.
Sesuai temanya mengenai decluttering untuk mewujudkan minimalism, secara visual film ini tidak banyak menonjolkan detail yang ramai ataupun warna mencolok. Tingkat kecerahan warna dari gambar cenderung diturunkan namun masih nyaman untuk dilihat.
Film ini cenderung berjalan perlahan. Per potongan adegan dibuat fokus dalam waktu lama, minim pergerakan yang berubah mendadak. Sehingga saat menontonnya, kita bisa benar-benar fokus pada jalan ceritanya.
Happy Old Year lebih dari sekadar cerita tentang decluttering. Tokoh Jean yang melakukan decluttering terbawa untuk mengenal dirinya lebih dalam dari setiap barang yang ia temukan. Komitmennya untuk tetap decluttering diuji dengan kisah masa lalu dari setiap barang, khususnya dari orang-orang terdekatnya.
Emosi Jean dalam film tidak terlalu ditonjolkan pada saat memutuskan decluttering, memberikan kesan seolah Jean tidak menghargai barang-barang yang ada. Memasuki pertengahan film, barulah Jean yang lebih “hidup”, menjadi lebih menyentuh dan lebih dalam saat harus berhadapan dengan masa lalu.
Hingga akhir film, cerita tetap fokus pada Jean. Pergulatan batin Jean semakin terasa dan harus berhadapan pada pertentangan ibunya.
Tanpa banyak kata, tapi emosi Jean yang dalam bisa dirasakan dan terbawa suasana. Penonton dapat menyimpulkan sendiri decluttering ala Jean berakhir seperti apa.
Bisa dibilang Happy Old Year seperti melakukan meditasi. Kita fokus pada tujuan saat ini, berani menghadapi kenyataan baik dari masa lalu, masa kini, dan masa depan. Segala gejolak emosi yang harus dirasakan adalah bagian dari prosesnya.
Kita tidak bisa memaksa untuk menutup semua yang sudah berlalu, cukup menyadarinya bahwa ada kenyataan seperti itu.
Barangkali kita ingin ada perubahan di tahun ini, bisa memulainya dengan perlahan dan memiliki tujuan jelas seperti apa yang sudah Jean lakukan.
Mengikhlaskan masa lalu untuk menyambut masa depan. Satu hal yang harus dipahami adalah membuang kenangan, orang yang pernah terlibat dalam hidup kita tidak sama dengan membuang barang.
Situs Nonton Happy Old Year (2019) Sub Indo

Berbenah barang lama ala Happy Old Year bukan sembarangan membuang, terlebih untuk membuka lembaran hidup baru. Berhubung masih di awal tahun dan semangat menyusun rencana setahun ke depan, film ini bisa menjadi referensi tontonan.
Sekarang semakin mudah untuk berlangganan layanan streaming Netflix karena bisa melakukan pembayaran dengan beberapa dompet digital ternama seperti Gopay dan DANA.
Dengan harga paket bulanan mulai dari Rp 54.000,- , ratusan drama seri dan film dari berbagai negara bisa dinikmati kapanpun dan dimanapun.
Yuk, nonton Happy Old Year melalui tautan berikut.
Penutup
Sampai disini dulu sinopsis, review, dan rekomendasi situs nonton film Happy Old Year, bagi kamu yang berencana nonton bisa akses situs nonton online Netflix ya. Pantengin terus artikel film lainnya hanya di Netflix