Yo, Mina-san! Ogenki desu ka? Kembali lagi bersama Sushi.id kali ini akan me-review anime Tokyo Revengers episode 16.
Episode kali ini mengadaptasi dari manga chapter 43 sampai pertengahan chapter 45. Kalian sudah nonton belum, gengs? Apa? Belum? Wah, buruan nonton, gengs. Episode kali ini seru banget!
Ya, sudah, baca aja dulu pembahasannya, ya. Kalau sudah selesai baca, langsung nonton ya, geng. Hajimemashou!
Diawali dengan Kilas Balik
Episode kali ini berisi flashback saat musim panas tahun 2003. Cerita diawali dengan adegan keenam pendiri Touman yang sedang berjalan-jalan menuju pantai dengan mengendarai motor.
Di garis terdepan ada Draken, di belakangnya ada Baji dan Kazutora beriringan dengan motor masing-masing, lalu disusul oleh Mitsuya yang berboncengan dengan Pachin yang memegang bendera Touman.
Pachin protes kepada Mitsuya karena terlalu pelan mengendarai motornya. Mitsuya mengatakan bahwa dirinya terpaksa memelankan motornya demi menyesuaikan dengan kecepatan Mikey.
Yup, Mikey sang ketua malah tertinggal jauh di belakang karena hanya mengendarai moped alias motor bebek (kalau dilihat, sih, sebenarnya motor Mikey lebih mirip motor matic), sedangkan teman-temannya sudah mengendarai motor gede semua.
Kali ini Draken yang protes dan menyuruh Mikey untuk segera berganti motor. Menurut Draken, sebagai seorang ketua seharusnya Mikey mengendarai motor yang lebih gagah.
Namun, Mikey malah tersenyum dan mengatakan bahwa hal tersebut bukan masalah karena motor itu adalah kendaraan kesayangannya. Bahkan dia malah menyebut motor itu sebagai CB250T miliknya versi 50 cc dan diberi nama “Hawk Maru” (bisa aja si Mikey ngelesnya).
Draken tetap melancarkan protes bahwa moped tetaplah moped dan tidak akan bisa bersuara besar. Sementara itu Mitsuya mengatakan bahwa alasan Mikey tetap bertahan dengan motor itu adalah karena ingin mesin motornya tetap menyala tanpa harus menahan kopling.
Mikey dan CB250T
Di tengah perdebatan mereka, tiba-tiba ada segerombolan anak geng motor menghampiri Touman dan mengolok-olok karena melihat Mikey hanya mengendarai moped.
Berandalan itu mengejek dan berkata, kalau ingin main rumah-rumahan mending di daerah asal mereka saja. Oh iya, for your information Gaes, saat itu Touman sedang berjalan-jalan di Prefektur Yokohama.
Salah satu dari berandalan itu turun dari motornya dan menghampiri Mikey sambil membawa pemukul baseball. Dia mengancam hendak menghancurkan moped milik Mikey.
Dengan pembawaan yang tenang, Mikey berkata kalau sampai berandalan itu menyentuh “Hawk Maru” meski hanya sejari saja maka dia akan membunuhnya. Walau terlihat santai tetapi Mikey tetap memasang tatapan yang siap membunuh, sih.
Akhirnya berandalan itu keder sendiri dan mengajak gerombolannya pergi. Meski demikian, para berandalan itu mengancam akan menghancurkan Touman jika melihat mereka masih berkeliaran di Yokohama.
Touman pun melanjutkan perjalanan menuju ke pantai. Di tengah perjalanan, tiba-tiba mesin motor Mikey mati. Ternyata kehabisan bensin, Gaes. Lagi-lagi anggota Touman pada protes, padahal Mikey yang mengajak mereka jalan-jalan, tapi kok bisa-bisanya malah kehabisan bensin?
Di saat-saat seperti itu, ketua tetaplah ketua dan ogah disalahkan. Mikey langsung mendeklarasikan bahwa itu adalah masalah Touman. Kazutora langsung menyanggah bahwa itu adalah masalah Mikey sendiri.
Namun, Mikey tetap menegaskan bahwa itu adalah masalah bersama. Wajah para anggota Touman langsung berubah. Sepertinya kejadian seperti itu bukan yang pertama kalinya dan mereka tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Benar saja, Mikey mengajak hompimpa untuk menentukan siapa yang akan mendorong motor ke pom bensin.
Nasib Buruk Baji
Nasib baik tidak berpihak kepada Baji. Ketika yang lainnya sudah tiba di pantai dan bersenang-senang, dia malah bersusah payah mendorong “Hawk Maru” milik Mikey menuju pom bensin. Sialnya lagi, Baji tidak menemukan di mana letak pom bensinnya.
Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin peribahasa itu yang paling cocok dengan situasi Baji saat itu karena bertemu lagi dengan para berandalan yang mengolok-olok mereka di awal cerita.
Para berandalan itu membawa Baji ke tempat sepi dan menghajarnya habis-habisan. Saat Baji lengah, mereka hendak menghancurkan motor Mikey. Namun, dengan sigap Baji memasang badannya dan menjadi tameng untuk “Hawk Maru”, lantas ayunan pemukul baseball itu malah mengenai punggung Baji.
Di saat-saat genting seperti itu tiba-tiba Mikey muncul. Rupanya celana renangnya tertinggal di bagasi motor sehingga dia memutuskan untuk mencari Baji.
Mikey menghampiri Baji lalu mendekati “Hawk Maru”, kemudian terjadilah kejadian yang mengejutkan. Mikey menendang “Hawk Maru” sehingga motor itu terjungkal. Semua orang terkejut, apalagi Baji.
Everybody be like: Nih orang sakit jiwa, ya? Kok malah dirusak sendiri motornya?
Setelah kejadian itu, Mikey pun menendang kepala salah satu anggota berandalan yang mengeroyok Baji tersebut. Mikey meminta maaf kepada Baji dan menanyakan kondisinya lalu mengajaknya untuk menghajar para berandalan itu.
Kado Ulang Tahun untuk Mikey
Malam itu tanggal 13 Agustus 2003, Kazutora sedang membonceng Baji. Sebentar lagi adalah hari ulang tahun Mikey dan Kazutora ingin memberinya sebuah kado istimewa, yaitu motor CB250T. Kazutora mengajak Baji ke sebuah dealer motor dan melihat showroom-nya dari luar. Di sana terpajang motor CB250T yang terlihat sangat gagah.
Kazutora berniat mencurinya dan mengajak Baji untuk melakukannya bersama. Awalnya Baji protes karena mencuri itu bukanlah hal yang baik.
Baji juga berkata bahwa Mikey tidak akan senang kalau mengetahui hadiah itu hasil dari curian. Namun, Kazutora berkilah dan berkata bahwa jangan sampai Mikey mengetahui hal tersebut.
Ketika sedang membicarakan rencana aksinya, Kazutora terlihat sangat santai. Sebaliknya, Baji terlihat cemas karena baginya mencuri adalah perbuatan yang berbahaya.
Kazutora berusaha menenangkan hati Baji dengan mengajaknya membayangkan ekspresi Mikey saat mendapat hadiah motor impian. Akhirnya Baji setuju dan mengikuti rencana Kazutora tersebut.
Saat larut malam, Kazutora dan Baji kembali mendatangi dealer motor itu. Mereka berjalan menuju pintu samping. Kazutora memecahkan kaca pintu tersebut, memasukkan tangannya melalui lubang pecahan kaca, kemudian memutar kuncinya dari dalam.
Di tangan Baji sudah ada kunci besi untuk membuka rantai yang mengunci ban motor. Akan tetapi, Baji masih saja tetap merasa cemas. Dia masih merasa kalau perbuatan mereka itu sangat berbahaya.
Setelah berhasil masuk, mereka langsung menuju ke arah motor CB250T. Mata mereka berbinar-binar saat memandangi CB250T dari jarak sedekat itu. Baji kembali membayangkan betapa gagahnya Mikey saat mengendarainya lantas hilanglah rasa cemas itu.
Baji mengoper kunci besinya kepada Kazutora untuk memotong rantai pengunci ban. Dengan bersusah payah, akhirnya rantai itu berhasil putus.
Baji mengguncang motornya untuk memastikan apakah ada bensinnya atau tidak. Setelah yakin bahwa tangkinya berisi, Kazutora pun bergegas untuk membuka rolling door agar mereka bisa kabur dengan mengendarai motor tersebut.
Tragedi di Dealer Motor
Saat Kazutora sedang membuka rolling door, tiba-tiba pemilik dealer terbangun dan muncul. Baji panik karena tadi dia membuka masker yang menutupi wajahnya.
Dia tak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk bergerak pun tak berani. Sialnya lagi si pemilik dealer ternyata membawa kunci inggris di tangannya, sementara Baji hanya tangan kosong saja.
Sang pemilik dealer semakin mendekati Baji sehingga wajahnya mulai terlihat jelas. Dia berkata bahwa seperti pernah melihat wajah Baji sebelumnya. Baji tertegun, apalagi saat si pemilik menyebut nama Baji dengan sebutan “Keisuke”. Baji terkejut saat menyadari siapa orang tersebut.
Pria itu bernama Sano Shinichiro. Yup, pemilik dealer motor terrsebut tak lain adalah kakak kandung Sano Manjirou alias Mikey. Sayangnya, Kazutora yang panik langsung menyerang Shinichiro dari belakang.
Baji berteriak kepada Kazutora tetapi terlambat. Dia telanjur mengayunkan kunci besi itu ke kepala Shinichiro dan langsung membuat kakak Mikey tersungkur. Shinichiro langsung tewas di tempat.
Baji menangis karena panik. Dia tidak menyangka bahwa kejadiannya akan seperti itu. Kazutora pun langsung terdiam saat mengetahui bahwa motor yang hendak mereka curi dan dihadiahkan kepada Mikey adalah milik Shinichiro, kakak kandungnya. Kazutora pun meracau dan malah menyalahkan Mikey lantas ingin membunuhnya.
Dalam kepanikannya, Baji berusaha menghubungi rumah sakit untuk memanggil ambulans. Namun, sayangnya malah polisi yang lebih dulu datang. Mereka berdua pun ditangkap.
Saat Mikey menyusul ke TKP dan bertanya apa yang terjadi, Baji hanya bisa menangis dan mengucapkan maaf. Sementara itu, Kazutora terus menerus meracau dan berkata harus membunuh Mikey.
Penutup
Demikianlah review Tokyo Revengers episode 16. Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya? Kenapa Kazutora malah menyalahkan Mikey atas kejadian tersebut?
Lalu apakah kejadian tersebut yang membuat Kazutora tidak lagi diakui sebagai pendiri Touman? Lantas mengapa Baji jadi ikut membenci Mikey?
Ikuti terus pembahasan di Sushi.id dan jangan lupa nonton anime Tokyo Revengers episode 16 di channel resmi Youtube Muse Indonesia. Jangan lupa juga ikuti terus tulisan Mika agar kamu tidak ketinggalan pembahasan selanjutnya.
Egao wasurenaide, ne!